Pemerintah Kota Pontianak menjalin kerja sama dengan Shanghai Electric Group Co Ltd dan Zhong Sheng Hua Tai International Energy Co Ltd a...
Pemerintah Kota Pontianak menjalin kerja sama dengan Shanghai
Electric Group Co Ltd dan Zhong Sheng Hua Tai International Energy Co
Ltd atau sebuah perusahaan di Tiongkok untuk pembangunan PLTS dari
pengelolaan sampah menjadi energi listrik. "Kerja sama tersebut
dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Wakil Wali
Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mewakili Pemkot Pontianak dan Zhi
Qiang Gu dari Shanghai Electric yang berkedudukan di Tiongkok," kata
Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat dihubungi di
Pontianak, Selasa.
PortalHijau - Dalam nota kesepahaman disebutkan rencana pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Sampah (PLTS) yang terletak di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Batu Layang. "Ke depan, setelah penandatanganan MoU ini, kita akan
melakukan pembicaraan lebih detail berupa feasibility study (FS) serta
kelayakan untuk program pembangunan PLTS tersebut," ujar Edi.
Menurut dia, kerja sama itu berawal dari kajian-kajian teknis maupun
non teknis yang dilakukan beberapa waktu silam. Inti dari kesepakatan
ini, diharapkan pengelolaan sampah di Kota Pontianak akan semakin baik.
Bila hal itu terwujud, ia optimistis persoalan sampah bisa tuntas dan
Pontianak akan mendapat suplai daya listrik sekitar delapan sampai 10
Megawatt (Mw). "Selain Pontianak bersih, kita juga akan mendapatkan daya
listrik sekitar 8-10 Mw," ungkapnya.
Meskipun ketersediaan daya listrik tersebut belum bisa mengcover
kebutuhan masyarakat Kota Pontianak, dirinya menilai daya listrik ini
paling tidak sebagai sumbangsih untuk pasokan daya listrik bagi
masyarakat, katanya.
Edi berharap, melalui kerja sama itu, Kota Pontianak lebih bersih
dalam pengelolaan sampah. Apalagi, dengan kondisi topografi? di TPA Batu
Layang di mana sulit bila menerapkan sanitary landfill karena lahan
gambut. "Dengan sampah diolah menjadi energi listrik, ini akan lebih
efektif dan bermanfaat," kata Edi.
Tidak hanya itu, bila proyek kerja sama itu berhasil, TPA akan
menjadi salah satu destinasi unggulan karena dikelola menjadi PLTS
sebagai pusat edukasi yang ramah lingkungan.
Untuk jenis sampah, Edi
menyebutkan sampah yang diolah untuk menjadi sumber? energi listrik
berasal dari berbagai jenis sampah secara keseluruhan.
"Meskipun untuk menghasilkan sumber daya listrik sebesar itu,
kapasitas sampah yang dibutuhkan sebanyak 1.000 ton, sementara rata-rata
produksi sampah di Kota Pontianak sekitar 350 ton per hari, kami
optimistis hal itu bisa diupayakan. Kekurangan-kekurangan sampah ini
akan ditambah dari sampah hasil olahan sawit dan lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Shanghai Electric, Zhi Qiang Gu, menyatakan,
proyek itu akan ditangani Shanghai Electric secara keseluruhan, mulai
dari desain, hingga pelaksanaan di lapangan. Perusahaan yang dipimpinnya
ini merupakan perusahaan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang
membantu mencarikan solusi bagaimana pengelolaan sampah menjadi energi.
"Proyek ini merupakan investasi bersama antara Pemkot dengan
perusahaannya sehingga dalam pengelolaannya dilakukan secara
bersama-sama, demikian pula pembagian keuntungannya," jelasnya.
Diakui Zhi, sebelumnya pihaknya melalui perwakilan perusahaan yang
berkedudukan di Indonesia, telah melakukan survei yang hasilnya
menyatakan bahwa Kota Pontianak layak untuk dibangun PLTS.
Penulis: Antara