HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kawasan Lindung Terbukti Menyimpan Keanekaragaman Hayati Lebih Bervariasi

Kawasan lindung terbukti menyimpan keanekaragaman hayati lebih banyak – dan lebih bervariasi. PortalHijau - Data ini terungkap dari ...

Kawasan lindung terbukti menyimpan keanekaragaman hayati lebih banyak – dan lebih bervariasi.

PortalHijau - Data ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Sussex, Natural History Museum dan World Conservation Monitoring Centre. Variasi spesies di kawasan lindung 10,6% lebih beragam sementara jumlah spesies di kawasan lindung 14,5% lebih banyak. Hasil penelitian ini diterbitkan di Jurnal Nature Communications.

Menurut tim peneliti, kawasan-kawasan lindung memiliki manfaat besar dalam melindungi keanekaragaman hayati. Namun baru sedikit penelitian yang berhasil membuktikannya. Untuk itu, tim peneliti menganalisis sampel keanakaragaman hayati yang diambil dari 1.939 lokasi di dalam kawasan lindung dan 4.592 lokasi di luar kawasan lindung.

Memanfaatkan data keanekaragaman hayati dari berbagai wilayah geografis dan taksonomi, tim peneliti membandingkan kondisi keanekaragaman hayati di wilayah-wilayah yang memiliki tata guna lahan yang berbeda, baik di dalam maupun di luar wilayah lindung.

Menurut tim, walaupun di wilayah yang tata guna lahannya “dikuasai” oleh manusia, jumlah dan variasi keanekaragaman hayati lebih kaya di wilayah-wilayah yang dilindungi.

Wilayah lindung sudah menjadi bagian dari strategi dalam konservasi habitat dan spesies. Pihak-pihak yang meratifikasi Konvensi Keanekaragaman Hayati Biologis telah memiliki komitmen meningkatkan luas wilayah daratan yang dilindungi dari 15,4% ke 17% pada 2020 (Target Keanekaragaman Hayati Aichi).

Tantangan
Namun dari laporan efektivitas tata kelola wilayah lindung ditemukan, hanya 22% wilayah lindung memiliki tata kelola yang baik. Menurut penelitian ini, hanya separuh kawasan suaka di daerah tropis yang berjalan efektif. Wilayah lindung di Amerika, Afrika dan Asia terus dirongrong oleh aktivitas manusia.

Jumlah binatang dan tanaman di wilayah lindung terus menurun akibat tekanan eksternal dan kurangnya dukungan pemerintah. Diperlukan dana sebesar US$76 miliar per tahun guna melindungi semua wilayah di darat yang memiliki nilai konservasi tinggi. Untuk itu, mengukur efektivitas wilayah lindung penting sebagai landasan perlindungan dan perluasan wilayah lindung.

Berbagai bukti di lapangan juga menemukan bahwa wilayah lindung terus berubah dari yang tadinya “alami” menjadi wilayah yang sudah dimodifikasi oleh manusia. Di daerah-daerah tropis, upaya perlindungan mampu mengurangi deforestasi, hilangnya simpanan karbon dan kebakaran hutan.

Temuan penting lain: Menjaga supaya tidak ada alih guna lahan bukan otomatis berarti bisa menjaga spesies di wilayah yang dilindungi. Masih banyak ancaman lain yang berperan seperti perburuan liar. Mengukur efektivitas kawasan lindung perlu terus dilakukan, guna meningkatkan – tidak mengurangi – skala perlindungannya. Penelitian ini membuktikan, wilayah lindung memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya dan beragam. Luas lahan dan kualitas tata kelola yang perlu ditingkatkan.