Pada tanggal 22 September 2016 lalu, Indonesia mengikuti International Conference on Sustainable Development (IC-SD) di Columbia Universi...
Pada tanggal 22 September 2016 lalu, Indonesia mengikuti
International Conference on Sustainable Development (IC-SD) di Columbia
University di New York, Amerika Serikat. Konferensi dengan tema “Moving
Forward: The Sustainable Development Goals in Practice” ini dihadiri
oleh lebih dari 1000 orang yang datang dari berbagai negara.
PortalHijau - Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim
(UKP-PPI) menyelenggarakan sebuah sesi dengan tema Visi Pembangunan
Berkelanjutan Indonesia yang mengajak pelaku bisnis, asosiasi dan
akademisi. Tujuan mengikuti kegiatan yang merupakan bagian dari Climate
Week 2016 ini adalah untuk menyampaikan visi pembangunan berkelanjutan
Indonesia serta aksi pengendalian perubahan iklim kepada masyarakat
internasional. Selain itu, kegiatan ini merupakan ajang unik bagi para
pemangku kepentingan untuk berbagi informasi tentang solusi praktis guna
mencapai “sustainable and inclusive societies”.
Dalam kegiatan ini, Rachmat Witoelar, Utusan Khusus Presiden untuk
Pengendalian Perubahan Iklim menyampaikan bahwa Indonesia sekarang dalam
proses mewujudkan pembangunan yang rendah karbon. Dampak perubahan
iklim yang sudah mempengaruhi berbagai sektor di Indonesia, antara lain
ketahanan pangan, bencana, dan kesehatan, membuat Indonesia harus
mengintegrasikan aksi perubahan iklim ke dalam rencana pembangunan
jangka menengah dan jangka panjang.
“Indonesia sebagai emerging countries yang memiliki pertumbuhan
ekonomi cukup tinggi harus mengintegrasikan konsep keberlanjutan dan
pembangunan yang rendah karbon ke semua sektor. Kita tidak punya pilihan
lain karena kalau tidak, komunitas kita akan sangat rentan terhadap
berbagai bencana dan krisis. Hasil pembangunan beberapa dekade juga akan
gampang rusak jika bencana terus melanda”, ujar Rachmat Witoelar.
Perwakilan dari sektor swasta Indonesia juga menyampaikan bahwa
berinvestasi pada bisnis yang ramah lingkungan dan rendah karbon
merupakan masa depan yang cukup menarik dengan potensi profit yang
sehat. Perusahaan-perusahaan di Indonesia banyak yang sudah melakukan
aksi nyata seperti contohnya dengan implementasi landscape management dengan gula aren dan biodiesel dari kelapa sawit.
Selain itu, perwakilan dari akademisi juga menyampaikan pentingnya
pusat penelitian lokal yang dikelola oleh universitas atau LSM untuk
mendorong inovasi dan memajukan teknologi dalam aksi perubahan iklim.
Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun 2015, dunia memiliki dua
perjanjian yang menjadi dasar yang sangat kuat untuk pembangunan
berkelanjutan. Pertama adalah disetujuinya Sustainable Development Goals
atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan kedua adalah Perjanjian Paris
yang mengatur aksi perubahan iklim oleh negara-negara di dunia.
Indonesia sebagai negara yang aktif dalam negosiasi perubahan iklim
internasional, menyampaikan komitmen nasional untuk menurunkan emisi gas
rumah kaca sebesar 29% berdasarkan Business as Usual pada tahun 2030, dan menurunkannya lagi hingga 41% dengan kerjasama internasional.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Lia Zakiyyah
Deputy to Assistant – UKP-PPI
E-mail: lia.zakiyyah@gmail.com
Mobile: +6281-3333-62-700
Deputy to Assistant – UKP-PPI
E-mail: lia.zakiyyah@gmail.com
Mobile: +6281-3333-62-700
Amanda Katili Niode PhD
Head of Expert Team – UKP-PPI
E-mail: akniode@gmail.com
Head of Expert Team – UKP-PPI
E-mail: akniode@gmail.com