HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Inilah 10 Kriteria Timbal Jasa Lingkungan Yang Tak Tergantikan

Lingkungan memberikan jasa yang tidak tergantikan. Jasa-jasa ini sering kita lupakan. Lingkungan yang sehat menyediakan air yang sehat. Lin...

Lingkungan memberikan jasa yang tidak tergantikan. Jasa-jasa ini sering kita lupakan. Lingkungan yang sehat menyediakan air yang sehat. Lingkungan yang bersih menyediakan udara yang bersih dan segar. Lingkungan yang subur menyediakan pangan, sandang dan papan yang makmur. 

PortalHijau - Data dari Organisasi Pangan Dunia (FAO) menyebutkan, ekosistem yang sehat penting menunjang produksi pangan, sehingga mampu mengurangi kelaparan dan kemiskinan. Lingkungan yang sehat juga akan mencegah penyakit dan iklim ekstrem.

Lingkungan yang terjaga keanekaragaman hayatinya, membantu sistem penyerbukan tanaman, menyuburkan tanaman memberikan manfaat rekreasi, budaya dan spiritual. Jika semua jasa tersebut dihitung dengan uang, nilai semua jasa yang disediakan lingkungan menurut FAO mencapai angka US$125 triliun pada 2014. FAO memberikan 10 fakta yang memberikan gambaran betapa besar manfaat jasa lingkungan bagi dunia.

Pertama; saat ini dunia memroduksi pangan per kapita 17% lebih banyak dibanding 30 tahun yang lalu dengan skala produksi yang lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk dalam 2 dekade terakhir. Sepanjang sejarah, produksi pangan terus meningkat, menjadi jasa lingkungan paling berharga.

Kedua; ekosistem menyediakan berbagai jenis bahan baku, seperti kayu, biofuel dan serat baik dari tumbuhan maupun hewan seperti wol dan kulit dari sapi dan domba.

Ketiga; lingkungan menyediakan air bagi pertanian. Sebanyak 60% air tawar dunia tersedot untuk irigasi pertanian. Lingkungan yang sehat akan menyimpan dan menyediakan air lebih banyak.

Keempat; lingkungan menyediakan obat-obatan alami seperti kina untuk menyembuhkan malaria, meniran untuk meningkatkan daya tahan tubuh, purwaceng untuk meningkatkan vitalitas, dan sebagainya. Indonesia memiliki banyak potensi obat-obatan alami yang bersumber dari pengetahuan dan kearifan tradisional, yang menjadi warisan budaya bangsa. Kearifan lokal ini mampu menjaga keseimbangan ekosistem baik di darat (hutan, pesisir pantai, gunung, daerah aliran sungai) maupun di lautan.

Kelima; jika kualitas air dan tanah terjaga, banjir dan penyebaran penyakit bisa dicegah. Ekosistem menjadi lebih subur dibantu oleh jasa penyerbukan dari lebah dan binatang lain sehingga kawasan menjadi lebih makmur.

Keenam; lingkungan memberikan jasa pengolahan air limbah. Akar-akar pepohonan, lahan-lahan basah menampung air membersihkan air dari berbagai jenis polutan yang berbahaya bagi kesehatan. Melalui aktivitas mikroorganisme yang ada di lingkungan tersebut, patogen-patogen yang berbahaya menjadi tiada.

Ketujuh; ekosistem air tawar dan laut menjadi habitat dari jutaan spesies hewan dan tumbuhan. Terumbu karang misalnya menjadi rumah bagi 25% spesies ikan di lautan yang menjadi sumber pangan dan penghidupan bagi lebih dari satu milyar penduduk dunia.

Kedelapan; lingkungan yang terjaga keanekaragaman hayatinya lebih tahan terhadap perubahan iklim, ekosistem dan budaya. Sebabagai contoh menurut data FAO, sejak 1990-an, dunia telah kehilangan 75% kekayaan genetis tanaman. Hal tersebut terjadi akibat petani tidak lagi menanam berbagai varietas lokal mereka dan mengembangkan produk pangan yang seragam. Perubahan sistem pangan ini mengubah identitas budaya, rasa kedaerahan dan pengalaman spiritual yang terkait dengan lingkungan alami.

Kesembilan; terumbu karang sangat penting dalam menunjang pariwisata dan berbagai bisnis turunannya. Hobi memancing (dan industrinya) terus berkembang dengan jumlah pemancing mencapai 118 juta di seluruh dunia.

Terakhir; lingkungan yang sehat akan mampu mengontrol pertumbuhan parasit-parasit yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan terutama di wilayah tropis dan sub-tropis. Berbagai penyakit tersebut bisa dikendalikan secara biologis melalui berbagai jenis jamur predator yang hidup di organisme lain.

Penulis: Redaksi Hijauku