PortalHijau - Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu: Merusak perkembangan telur, larva dan pupa. Menghambat pergantian k...
PortalHijau - Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu:
- Merusak perkembangan telur, larva dan pupa.
- Menghambat pergantian kulit.
- Mengganggu komunikasi serangga.
- Menyebabkan serangga menolak makan.
- Menghambat reproduksi serangga betina.
- Mengurangi nafsu makan.
- Memblokir kemampuan makan serangga.
- Mengusir serangga.
- Menghambat perkembangan patogen penyakit.
Pestisida nabati mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan.
Keunggulan pestisida nabati adalah:
- Murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
- Relatif aman terhadap lingkungan.
- Tidak menyebabkan keracunan pada tanaman.
- Sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama.
- Kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain.
- Menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.
Sementara, kelemahannya adalah:
- Daya kerjanya relatif lambat.
- Tidak membunuh jasad sasaran secara langsung.
- Tidak tahan terhadap sinar matahari. (4) kurang praktis. (5) tidak tahan disimpan. (6) kadang-kadang harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang.
Pestisida nabati dapat diaplikasikan dengan menggunakan alat semprot (sprayer)
gendong seperti pestisida kimia pada umumnya. Namun, apabila tidak
dijumpai alat semprot, aplikasi pestisida nabati dapat dilakukan dengan
bantuan kuas penyapu (pengecat) dinding atau merang yang diikat.
Caranya, alat tersebut dicelupkan kedalam ember yang berisi larutan
pestisida nabati, kemudian dikibas-kibaskan pada tanaman. Supaya
penyemprotan pestisida nabati memberikan hasil yang baik, butiran
semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada.
Apabila sudah tersedia ambang kendali hama, penyemprotan pestisida
nabati sebaiknya berdasarkan ambang kendali. Untuk menentukan ambang
kendali, perlu dilakukan pengamatan hama seteliti mungkin. Pengamatan
yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah terlanjur besar pada
pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan pengendalian.
Ekstrak bawang putih
Bahan
dan Alat :
- 85 gram bawang putih
- 50 ml minyak sayur
- 10 ml deterjen/sabun
- 950 ml air
- Alat penyaring
- Botol
Campurkan
bawang putih dengan minyak sayur. Biarkan selama 24 jam. Tambahkan air dan
sabun. Aduk hingga rata. Simpan dalam botol paling lama 3 hari.
Cara
Penggunaan:
Campurkan
larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan dengan 950 ml
air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang
terserang OPT pada pagi hari
OPT
Sasaran:
Ulat,
hama pengisap, nematoda, bakteri, antraknos, embun tepung
Ekstrak bawang putih
Bahan
dan Alat:
- 2 siung bawang putih
- Deterjen/sabun
- 4 cangkir air
- Alat penumbuk/blender
- Alat penyaring
- Botol
Hancurkan
bawang putih, rendam dalam air selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Saring.
Masukkan dalam botol
Cara
Penggunaan:
Tambahkan
larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 9 air. Kocok sebelum digunakan.
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang ada pagi hari
OPT
Sasaran:
Cendawan
Ekstrak minyak bawang putih
Bahan
dan Alat:
- 100 gram bawang putih
- 2 sendok makan minyak sayur
- 10.5 liter air
- 10 ml deterjen/sabun
- Deterjen
Cara
Pembuatan:
Hancurkan
bawang putih. Rendam dalam minyak sayur selama 24 jam. Tambahkan ½ liter air
dan deterjen. Aduk hingga rata. Saring
Cara
Penggunaan:
Tambahkan
10 liter air kedalam larutan. Aduk hingga merata. Semprotkan ke seluruh bagian
tanaman yang terserang OPT pada pagi hari
OPT
Sasaran:
Hama
kubis, belalang dan kutu daun
Minyak bawang putih
Bahan
dan Alat:
- 50 ml minyak bawang putih
- 950 ml air
- 1 ml deterjen/sabun
Tambahkan
sabun ke dalam minyak bawang putih. Aduk hingga rata. Tambahkan air. Aduk
Cara
Penggunaan:
Semprotkan
ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari
OPT
Sasaran:
- Ulat buah tomat
- Ulat penggerek umbi kentang
- Wereng padi
- Nematoda