PortalHijau - Bank Dunia menyatakan kelangkaan air yang ditambah dengan fenomena perubahan iklim masih menjadi ancaman bagi pertumbuhan ...
PortalHijau - Bank Dunia menyatakan kelangkaan air yang ditambah dengan fenomena
perubahan iklim masih menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi suatu
negara.
"Kelangkaan air adalah ancaman besar bagi pertumbuhan dan stabilitas
perekonomian di seluruh dunia, dan perubahan iklim hanya membuatnya
semakin buruk." kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, pada Rabu
(04/05/2016).
Menurutnya, jika negara-negara tidak mengambil tindakan yang lebih
baik dalam mengelola sumber daya alam, maka Bank Dunia menganalisis
bahwa kawasan dengan populasi yang besar dapat mengalmai periode
pertumbuhan perekonomian negatif yang panjang.
Dalam laporan yang bertajuk "High and Dry: Climate Change, Water and the Economy"
yang menyatakan kombinasi melonjaknya jumlah penduduk dan perumahan
serta perluasan wilayah kota akan mengakibatkan meningkatnya permintaan
atas air.
Namun, menurut laporan tersebut, masih ada kawasan yang pasokan
airnya yang tidak dikelola dengan baik, contohnya di Afrika bagian
tengah dan Asia Timur, dimana air berjumlah banyak namun langka.
Untuk itu, negara-negara diharapkan dapat menjabarkan kebijakan dan
investasi yang mengatasi kelangkaan air yang mencakup perencanaan yang
lebih baik dalam alokasi sumber daya air, menerapkan insentif guna
meningkatkan efisiensi air, dan investasi dalam infrastruktur yang
bertujuan mengamankan pasokan dan ketersediaan air.
Pembuatan infrastruktur yang memadai dinilai memang salah satu upaya
yang baik bukan hanya dalam mengatasi kelangkaan air, tetapi juga untuk
membantu mengatasi permasalahan lainnya seperti kemiskinan. Davi Harjoto