PortalHijau - Kabar terbaru dari Mauna Loa Observatory , Hawaii soal kandungan CO 2 di atmosfir cukup mengejutkan, terutama bagi mereka y...
PortalHijau - Kabar terbaru dari Mauna Loa Observatory, Hawaii soal kandungan CO2 di atmosfir cukup mengejutkan, terutama bagi mereka yang skeptis terhadap pemanasan global.
Berdasar pengukuran yang dilakukan di fasilitas penelitian atmosfir yang terletak jauh di tengah Pasifik tersebut, mulanya mencatat kadar CO2 sebesar 399,72 ppm dan beberapa jam kemudian tembus ke angka 400 ppm. Fantastis! Pertama kalinya kandungan CO2 dalam rentang masa 3 juta tahun.
Tingkat kandungan CO2 setinggi itu pernah dicapai di masa Pliocene. Suhu saat itu lebih tinggi 3-4 derajat dibanding temperatur sekarang dan permukaan air laut mencapai 5 - 40 meter dari saat ini.
Dalam beberapa dekade ke depan, angka 450 ppm pun akan tercapai. Menurut para ilmuwan, tingkat kandungan CO2 sebesar 450 ppm adalah titik dimana bumi hanya mempunyai 50% kesempatan untuk menghindar dari perubahan iklim yang berbahaya.
Bahkan kemungkinan akan lebih cepat lagi, karena ditengarai aktivitas manusia seperti membakar bahan bakar fosil dan penggundulan hutan yang mempercepat bertambahnya CO2 di atmosfir tidak mengalami penurunan, justru semakin banyak dan tidak terkendali. sidney morning herald
Berdasar pengukuran yang dilakukan di fasilitas penelitian atmosfir yang terletak jauh di tengah Pasifik tersebut, mulanya mencatat kadar CO2 sebesar 399,72 ppm dan beberapa jam kemudian tembus ke angka 400 ppm. Fantastis! Pertama kalinya kandungan CO2 dalam rentang masa 3 juta tahun.
Tingkat kandungan CO2 setinggi itu pernah dicapai di masa Pliocene. Suhu saat itu lebih tinggi 3-4 derajat dibanding temperatur sekarang dan permukaan air laut mencapai 5 - 40 meter dari saat ini.
Dalam beberapa dekade ke depan, angka 450 ppm pun akan tercapai. Menurut para ilmuwan, tingkat kandungan CO2 sebesar 450 ppm adalah titik dimana bumi hanya mempunyai 50% kesempatan untuk menghindar dari perubahan iklim yang berbahaya.
Bahkan kemungkinan akan lebih cepat lagi, karena ditengarai aktivitas manusia seperti membakar bahan bakar fosil dan penggundulan hutan yang mempercepat bertambahnya CO2 di atmosfir tidak mengalami penurunan, justru semakin banyak dan tidak terkendali. sidney morning herald