HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pemerintah Aceh Bersama Uni Eropa Melanjutkan Kerjasama Mitigasi Perubahan Iklim

Perubahan Iklim - Dalam RAD Gas Rumah Kaca (GRK) Aceh, sumber emisi GRK Aceh paling besar disumbangkan oleh area penggunaan lain (62 per...

Perubahan Iklim - Dalam RAD Gas Rumah Kaca (GRK) Aceh, sumber emisi GRK Aceh paling besar disumbangkan oleh area penggunaan lain (62 persen), disusul hutan produksi (10 persen), lantas hutan lindung (11 persen), gambut non kawasan hutan (9 persen). 

Dampak perubahan iklim juga sempat dirasakan Aceh dimana petani terhambat dalam kuantitas dan kualitas produksi kopi Aceh sebagai komoditas ekspor andalan Aceh.

Pemerintah Aceh berkomitmen untuk melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan menyiapkan tiga peraturan Gubernur tentang pemantauan dan pengawasan lingkungan, pola kemitraan serta peraturan tentang kriteria dan tata cara pemberian insentif.

Uni Eropa terus berkomitmen untuk mendukung Aceh menuju strategi nasional REDD+ (Reduction of Emissions from Deforestation and Forest Degradation) melalui aktivitas yang difokuskan pada pembangunan kapasitas pemerintah Aceh dalam upayanya menuju pembangunan ekonomi rendah emisi/karbon, meningkatkan pertukaran pengalaman diantara provinsi terkait pengalaman atas REDD+ dan strategi mitigasi perubahan iklim.

Kemudian pembangunan kapasitas Direktorat terbaru di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yaitu Direktorat Pengendalian Perubahan Iklim (Ditjen PPI) sesuai Perpres No. 16 tahun 2015 yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 21 Januari 2015 lalu.

Mewakili panitia penyelenggara Sarah Fitrisia, Selasa (29/3), mengatakan, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah akan melakukan pertemuan dan mengumumkan secara resmi komitmen kerjasama Uni Eropa dan Pemerintah Aceh terbaru secara langsung besok pada Rabu, 30 Maret 2016 di Aceh.

Proyek ini adalah bagian dari proyek yang diimplementasikan Flora Fauna Indonesia di Aceh yaitu transformasi respon terhadap perubahan iklim melalui sebuah pendekatan multi-pemangku kepentingan untuk Aceh – EUR 2.5M dan ICRAF di Papua senilai sekitar EUR 2.5M mengenai pengawasan partisipatif masyarakat sipil terkait perencanaan penggunaan tanah untuk strategi pembangunan rendah emisi. (wol/cza/data1)