PortalHijau.Com | Pelajaran biologi di sekolah biasanya mengajarkan pembuahan eksternal katak dalam sebuah siklus. Dimulai dari pembuaha...
PortalHijau.Com | Pelajaran biologi di sekolah biasanya mengajarkan pembuahan eksternal
katak dalam sebuah siklus. Dimulai dari pembuahan dan pelepasan telur,
lalu telur menjadi kecebong, dan kecebong menjadi katak kecil yang
kemudian tumbuh jadi katak dewasa.
Tapi ilmuwan sudah menemukan
bahwa dari sekitar 6.455 spesies katak ada sedikit spesies yang ternyata
melakukan pembuahan internal dan melahirkan bayi katak.
Kini, ilmuwan menemukan lagi cara baru katak bereproduksi, yaitu
melahirkan kecebong. Katak ini pertama kali ditemukan pada 1998 di
Sulawesi oleh Djoko Iskandar, seorang ilmuwan dari ITB, dan diberi nama Limnonectes larvaepartus.
Katak
endemik Sulawesi ini sendiri unik karena memiliki sepasang taring yang
dipakainya untuk berkelahi melawan pejantan lain. Tapi bagi ilmuwan,
caranya bereproduksi itulah yang lebih unik, begitu dilansir oleh Jurnal
Plos One, edisi awal pekan ini.
Dr Jim McGuire dari University of California, Berkeley, mengatakan dia berpikir sedang memegang seekor Limnonectes larvaepartus jantan ketika dia langsung menyaksikan kelahiran seekor kecebong.
“Hampir
semua katak di dunia, lebih dari 6.000 spesies, memiliki fertilisasi
eksternal, di mana katak jantan memegang betina di bagian amplexus dan melepaskan sperma saat sel telur dilepaskan betina,” kata McGuire.
Tapi, kata McGuire lebih lanjut, ada sejumlah modifikasi terhadap cara berhubungan intim standar itu. Dia bilang, katak Limnonectes larvaepartus itu hanyalah satu dari sekitar 10-12 spesies yang melakukan fertilisasi internal.
Nah, sudah begitu, katak Limnonectes larvaepartus
adalah satu-satunya yang melahirkan kecebong, bukan bayi katak. Jim
McGuire memperkirakan sang katak bisa melahirkan sampai 50 ekor
kecebong.
Namun masih ada misteri pada katak Limnonectes larvaepartus.
Bagaimana si katak ini membuahi sel telur dan melahirkan langsung
kecebong sebab katak itu tak punya organ reproduksi konvensional? Para
ilmuwan masih menyelidikinya.
Ben Tapley, ahli herpetologi dari
Zoological Society of London, mengatakan penemuan spesies baru untuk
katak bukanlah hal yang mencengangkan. Tapi menemukan cara baru seekor
katak bereproduksi, itulah yang membuat katak Sulawesi ini menarik. (ded/ded)