PortalHijau.Com - Kebakaran hutan di tahun 2015 menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk melakukan antisipasi. Untuk itu Presiden Jokowi ...
PortalHijau.Com - Kebakaran hutan di tahun 2015 menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk
melakukan antisipasi. Untuk itu Presiden Jokowi membentuk Badan
Restorasi Gambut (BRG).
"Tahun kemarin tahun 2015 terjadi kebakaran lahan dan hutan di beberapa provinsi. Oleh karena itu pada hari ini saya ingin menyampaikan telah terbentuknya Badan Restorasi Gambut melalui Perpres yang sudah saya tandatangani 6 Januari lalu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).
"Tahun kemarin tahun 2015 terjadi kebakaran lahan dan hutan di beberapa provinsi. Oleh karena itu pada hari ini saya ingin menyampaikan telah terbentuknya Badan Restorasi Gambut melalui Perpres yang sudah saya tandatangani 6 Januari lalu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).
Seorang aktivis lingkungan bernama Nazir Foead kemudian ditunjuk untuk
mengepalai badan tersebut. Nazir pernah aktif di organisasi lingkungan
internasional yakni WWF.
"Saya memandang Nazir Foead memiliki
kompetensi, pengalaman dalam melakukan restorasi hutan dan gambut.
Terutama kemampuan untuk koordinasikan dengan kementerian, lembaga dan
jejaring lembaga internasional," tutur Jokowi.
Pada saat
pengumuman, Jokowi juga didampingi Nazir Foead. Selain itu ada pula
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki
dan Stafsus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi.
Tugas pertama
yang diberikan kepada Nazir adalah membuat rencana aksi sehingga lahan
gambut kembali seperti sediakala. BRG juga diminta menjadi koordinator
di berbagai provinsi yakni Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel
dan Papua.
Menteri LHK Siti Nurbaya kemudian menambahkan, masa
kerja BRG adalah hingga 31 Desember 2020. BRG akan bertanggung jawab
langsung kepada Presiden.
(bpn/hri)