Paus mengatakan setiap tahun masalah pemanasan global memburuk dalin sekarang dunia sedang dalam batas bunuh diri. Konferensi iklim P...
Paus mengatakan setiap tahun masalah pemanasan
global memburuk dalin sekarang dunia sedang dalam batas bunuh diri.
Konferensi
iklim PBB di Paris kemungkinan besar merupakan peluang terakhir manusia untuk
menggagalkan bencana lingkungan global, menurut Paus Fransikus hari Senin
(30/11), mengingatkan bahwa dunia sedang ada pada "batas bunuh diri."
Paus,
yang menulis dokumen besar mengenai lingkungan hidup Juni lalu, berkomentar
dalam konferensi pers satu jam di atas pesawat yang membawanya kembali ke Roma,
setelah perjalanan enam hari di Afrika.
Pembicaraan
yang bebas itu telah menjadi ciri khas kepemimpinannya dan beberapa kali ia
menjawab pertanyaan langsung dari jurnalis.
Paus,
yang mengunjungi Kenya, Uganda dan Republik Afrika Tengah, juga mengatakan
benua itu "martir eksploitasi" oleh negara-negara kaya yang ingin
mengambil sumber-sumber alamnya dan mencoba memberlakukan nilai-nilai Barat,
bukannya berkonsentrasi pada pembangunan.
Paus
ditanya apakah KTT Iklim PBB di Paris akan menandai perubahan besar dalam
perjuangan melawan pemanasan global.
"Saya
tidak tahu, tapi saya bisa bilang 'sekarang atau tidak sama sekali',"
ujarnya. "Setiap tahun masalahnya memburuk. Kita ada pada suatu batas.
Jika saya boleh menggunakan kata-kata keras saya akan mengatakan bahwa kita
berada pada batas bunuh diri."
Ia
berbicara mengenai mencairnya gletser di Greenland dan bagaimana negara-negara
di dataran rendah menghadapi risiko akibat naiknya permukaan air laut. "Saya
yakin (para delegasi Paris) berniat baik melakukan sesuatu. Saya harap memang
begitu dan saya berdoa," ujarnya.
Para
pemimpin dunia meluncurkan upaya ambisius Senin untuk menahan kenaikan suhu
Bumi. Amerika Serikat dan China, yang merupakan penghasil karbon terbesar
dunia, mendesak KTT Iklim PBB di Paris untuk melakukan langkah menentukan dalam
perjuangan melawan pemanasan global.
