PortalHijau.Com - IJE Ayu Rosalina. Begitu nama bayi gajah Sumatera ( Elephas maximus sumatranus ) yang lahir Selasa(18/9/2012) di Cons...
PortalHijau.Com - IJE Ayu Rosalina. Begitu nama bayi gajah Sumatera
(Elephas maximus sumatranus) yang lahir
Selasa(18/9/2012) di Conservation Response Unit (CRU) Sampoinet, Kabupaten Aceh
Jaya, Aceh.
Ije dari bahasa Aceh Ie
Jeureungeh berarti air jernih, ini nama desa CRU Sampoinet berada. Ayu karena
ia begitu menggemaskan orang yang melihat. Rosalina, dari nama dokter hewan
yang merawat si induk, Suci sejak ketahuan hamil awal 2011.
Di hari kelima, di malam
hari, Rosa dikunjungi sang ayah, gajah jantan liar bernama Genk. Hanafiah, 34
tahun, mahout (pawang), menemukan Genk di bawah pohon tak jauh dari kandang
Suci dan Rosa, Sabtu pukul 06.00 pagi. Dia mendapat laporan dari asisten
mahout, Muhadi. ”Ayah Rosa datang.”
Kandang Suci dan Rosa
terletak di halaman samping kamp, bersisian dengan rumah panggung tempat
tinggal para mahout dan staf. Halaman kamp CRU terbuka dan berbatasan langsung
dengan hutan sekitar yang tak begitu lebat. Sekeliling bukit kecil. Belakang
kamp mengalir sungai berair jernih.
Di depan kamp, ada kebun
milik penduduk. Gajah jantan itu sempat datang ke lokasi Suci melahirkan di
bukit depan CRU. Melintasi kebun warga hingga sampai ke dekat kandang Suci.
“Sepertinya Genk sudah
ada di sana sejak pukul 2.00 pagi. Melihat orang sudah bangun, Genk langsung
menghillang ke hutan,” kata Hanafiah, Sabtu(22/9/2012).
Genk, adalah gajah
jantan liar pemimpin kelompok 47. Ini kelompok gajah terbesar beranggota 47
ekor, kelompok gajah yang sering terlihat di kawasan Sampoinet. Hanafiah
menandai Genk dari bentuk gading, postur tubuh besar dan ada lubang bekas luka
di telinga kiri. Genk mengawini Suci di dekat kamp CRU pada 3 Desember
2010.
Peristiwa itu sempat
direkam hingga semua orang CRU tahu. Beberapa bulan kemudian, dokter hewan
memastikan Suci hamil.
Lama Suci hamil 19
bulan. Gajah 31 tahun ini alumni PLG Aceh yang ditangkap dalam suatu operasi
penanggulangan gangguan gajah liar di hutan Ulee Glee Pidie 1993. Saat itu
diperkirakan berusia 12 tahun.
Suci pertama kali hamil.
Kandang dipersiapkan sejak April. “Dokter hewan memprediksi melahirkan Juni,
tapi perkiraan meleset.” Hanafiah menemukan Suci sudah bersama bayi di bukit
pinggir hutan tempat ditambat sejak Senin sore. Tidak jelas kapan Suci
melahirkan, kemungkinan tengah malam. Hanafiah baru pulang operasi
pengusiran gajah liar di Lamno hingga tidak bersama Suci beberapa hari. “Saya
panik melihat sudah ada bayi gajah bersih di samping Suci. Untung bayi itu
tidak terinjak induk.”
Pemindahan Suci dan bayi
sangat hati-hati. Para mahout dan staf perlu tiga jam menuntun Suci dan Rosa ke
kamp berjarak 200 meter dari lokasi. Kini Rosa mulai kuat berdiri lama. Kulit
masih merah, bulu belum tumbuh banyak.
Rosa sudah mulai dibawa
mandi ke sungai pada hari ketiga. Ini ritual menyenangkan bagi gajah.
Sabtu sore itu, Hanafiah dan dua rekan, Muhadi dan Muzakir, menuntun Rosa dan
Suci ke sungai belakang kamp. Rosa masih sulit diajak berjalan. Terkadang
berhenti menyusu.
Suci dan Rosa, mandi di
sungai selama setengah jam. Air sungai sedang dangkal karena kemarau. Rosa
begitu gembira. Terkadang ia menenggelamkan badan dan berguling di dalam air.
Suatu waktu Suci tiba-tiba duduk dan menindih Rosa hingga tenggelam di air.
Ketiga staf CRU sempat panik meminta Suci segera bangun. Ritual mandi
diteruskan dengan menyirami tubuh gajah hingga basah dan membersihkan tubuh
dengan sikat.
Suci satu dari lima
gajah di kamp CRU. CRU Sampoinet didirikan awal 2009 untuk pendidikan, patroli
pengamanan hutan dan menangani gangguan gajah liar di Aceh Jaya. CRU Sampoinet
beroperasi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Aceh Jaya dan Lembaga Fauna dan Flora Internasional.
CRU memiliki lima mahout, dua asisten, tiga polisi hutan dan 15 pengaman hutan.
Letak CRU Sampoinet sekitar 115 kilometer dari Banda Aceh, ibu kota Aceh.
Sumber : Chik Rini/Mongabay