Oleh: James P. Pardede Dalam setahun, ada beberapa hari penting yang kita peringati bertemakan lingkungan. Tujuan yang ingin di...
Oleh: James P. Pardede
Dalam setahun, ada beberapa hari penting yang kita peringati
bertemakan lingkungan. Tujuan yang ingin dicapai lewat peringatan
tersebut adalah semakin terbangunnya kesadaran kita dalam menjaga
kelestarian dan menyelamatkan lingkungan di sekitar kita dari ancaman
kerusakan yang semakin parah.
Hari-hari penting dalam setahun yang diperingati
sebagai hari untuk menyelamatkan lingkungan adalah Hari Lingkungan
Hidup Sedunia, Hari Pohon, Hari Puspa dan Satwa, Hari Air, Hari
Kehutanan Sedunia, Hari Keanekaragaman Hayati, Hari Bumi, Hari Menanam
Pohon Indonesia dan hari penting lainnya yang juga diperingati
secara internasional demi untuk menyerukan pentingnya melestarikan
lingkungan.
Jika melihat kembali ke belakang, dulu Indonesia terkenal dengan
alam yang sangat subur. Namun, akhir-akhir ini, berita tentang alih
fungsi lahan dan hutan marak di mana-mana. Akibatnya, sumber air
menjadi berkurang, suhu udara disekitar kita semakin panas, cadangan
oksigen pun ikut menipis. Tekad pemerintah dalam memerangi pembalakan
liar patut didukung semua pihak.
Dahulu di sekitar rumah kita sering terdengar merdunya kicauan
burung. Sungguh ini, suasana yang damai. Kini, suasana kedamaian itu
jarang kita nikmati. Ini terjadi antara lain karena satwa burung tidak
memperoleh tempat yang nyaman lagi untuk bercengkerama. Di beberapa
kawasan pemukiman di Kota Medan, memang masih ada kawasan perumahan yang
lingkungannya terbilang hijau. Akan tetapi di kawasan lain sulit untuk
menemukan sebatang pohon.
Hari penting dalam setahun yang berkaitan dengan masalah lingkungan
semoga menggugah kesadaran kita semua untuk menghijaukan lingkungan
dan menyelamatkan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita. Dengan
lingkungan yang hijau maka akan membuat suasana sejuk, indah, damai.
Menyadari arti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan bisa kita
aplikasikan lewat perilaku hidup kita sehari-hari. Isu penting tentang
lingkungan yang digaungkan dunia internasional adalah pemanasan
global (global warming). Pemanasan global adalah peristiwa peningkatan
suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah
Kaca (GRK) di atmosfer.
Pemanasan ini akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti
peningkatan curah hujan di beberapa belahan bumi sehingga menimbulkan
bencana banjir dan longsor. Sebaliknya di belahan bumi yang lain
mengalami musim kering yang berkepanjangan.
Beberapa dampak pemanasan global terhadap kehidupan manusia di
antaranya, lahan pertanian kehilangan kesuburannya, iklim menjadi tidak
menentu dan mengganggu pertanian serta ketahanan pangan. Sedangkan
nelayan akan terganggu karena meningkatnya intensitas badai dan
semakin sulitnya mendapatkan ikan.
Lebih jauh lagi, desa pantai terancam abrasi dan tenggelam karena
perubahan muka air laut. Kenaikan permukaan laut hingga 15-95 cm
diperkirakan akan menenggelamkan daerah pantai pada tahun 2100.
Pemanasan global juga meningkatkan jumlah tanah kering dan kritis
yang potensial menjadi gurun karena kekeringan berkepanjangan,
mencairnya gletser di kutub namun terjadi krisis air di bumi, serta
tatanan kehidupan perekonomian masyarakat rusak karena meningkatnya
bencana alam. Juga akan meningkatkan frekuensi kebakaran hutan,
memusnahkan berbagai jenis keanekaragaman hayati.
Selain itu, pemanasan global berdampak besar bagi kesehatan manusia.
Salah satu penyakit yang kerap muncul akibat iklim yang tidak menentu
adalah mewabahnya penyakit paru-paru. Bahkan sebuah riset menunjukkan,
kenaikan suhu 1 derajat Celcius bisa menyebabkan naiknya angka
kematian menjadi 300.000 per tahun akibat penyakit dan mutu makanan
yang mengandung bahan kimia.
Seruan untuk segera melakukan aksi nyata dalam menyelamatkan
lingkungan dari berbagai permasalahan seperti pemanasan global,
misalnya. Salah satu solusinya adalah dengan mengefisienkan penggunaan
BBM dan gas. Beberapa di antaranya yang dapat dilakukan dengan mudah
yaitu memilih produk dalam negeri karena produk impor akan membutuhkan
BBM yang lebih banyak.
Mengemudikan kendaraan dengan benar (ecodriving), juga akan
menghemat BBM. Misalnya, tidak mengemudi dengan agresif dan pindah ke
gigi yang lebih tinggi secepat mungkin juga jangan terlalu cepat saat
pindah ke gigi yang lebih rendah.
Buat janji untuk pergi bersama dalam satu mobil dengan keluarga
atau teman untuk menghemat BBM, jangan pergi sendiri-sendiri dengan
mobil masing-masing jika arah tujuan sama atau sejalan. Karena, saat
ini kemajuan teknologi sudah mendukung kita untuk bisa sampai di
tempat tujuan dengan menggunakan angkutan olline berbasis aplikasi.
Kita juga bisa memilih bepergian dengan kendaraan umum yang sangat
menghemat BBM karena dapat membawa banyak penumpang (bis, kereta api,
angkot) dibandingkan dengan mobil pribadi. Alternatif lainnya adalah
berjalan kaki atau bersepeda, di samping itu sangat baik untuk
kesehatan, juga dapat menyelamatkan bumi dari polusi kendaraan
bermotor.
Mulai dengan Aksi Kecil
Seruan untuk menyelamatkan lingkungan sangat gencar dilakukan,
hanya saja kesadaran kita untuk menyahuti seruan itu tidak segencar
seruan penyelamatannya. Padahal, ada banyak cara yang bisa kita lakukan
dalam menyelamatkan lingkungan. Seperti melestarikan hutan dan alam
di sekitar kita. Keberadaan pepohonan berfungsi untuk menjaga
keseimbangan pasokan air dan juga menjaga kualitas udara dengan
menyerap polutan udara seperti CO2 yang dapat mengurangi kadar GRK.
Pohon adalah pabrik oksigen bagi makhluk hidup. Satu pohon besar
dapat menyumbangkan oksigen untuk dua orang bahkan lebih. Akar pohon
berfungsi menyerap dan menyimpan air sehingga membantu kita terhindar
dari banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Pepohonan
yang rindang dapat berfungsi sebagai AC alami karena dapat menurunkan
suhu udara di sekitarnya.
Saat ini memang sulit untuk mendapatkan kualitas air yang bagus.
Meski begitu, kita masih bisa menggantungkan kebutuhan akan air
terhadap ketersediaan air hujan. Beberapa cara untuk menampung air
hujan di antaranya membuat sumur resapan di bawah talang rumah, di
halaman rumah atau di taman-taman kota. Dapat pula menggunakan konsep
biopori yang semakin marak digalakkan.
Biopori berfungsi untuk mengatasi banjir karena meningkatkan daya
resapan air. Serta untuk mengatasi sampah karena dapat mengubah sampah
organik menjadi kompos. Selain itu, biopori dapat mengurangi emisi dari
kegiatan mengompos sampah organik secara terbuka. Adanya biopori akan
menggemburkan dan menyuburkan tanah, dan juga akan mengatasi masalah
timbulnya genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk demam berdarah.
Mulailah dengan aksi kecil tapi nyata dengan tidak membuang sampah
sembarangan. Kesadaran dari semua kalangan adalah kata kunci untuk
menyelamatkan hutan, menyelamatkan lingkungan di sekitar kita.
Apabila kita memiliki kesadaran untuk melestarikan hutan dengan mau
menanam satu pohon saja berarti kita telah ikut ambil bagian dalam
mewariskan udara yang bersih ke anak cucu. Jika kita benar-benar
melakukan aksi nyata tidak membuang sampah sembarangan berarti kita
telah berkontribusi untuk mengurangi terjadinya pencemaran air dan
tanah.
(Penulis adalah pendidik dan peduli dengan masalah lingkungan) | Harian Analisa