Keindahan Bintan tak hanya flora saja, lho. Dunia fauna (hewan) ternyata tak kalah menarik. Penelitian - Sayang, keanekaragaman hewan d...
Keindahan Bintan tak hanya flora saja, lho. Dunia fauna (hewan) ternyata tak kalah menarik.
Penelitian - Sayang, keanekaragaman hewan di Bintan belum banyak dieksplorasi. Padahal fauna yang ada cukup beragam.
Sebagian malah hanya bisa dijumpai di kawasan hutan wisata mangrove dan belum banyak dikenal.
Di kawasan mangrove banyak spesias fauna hidup bebas berlompatan dari ke dahan ke dahan.
Spesies dimaksud di antaranya adalah burung yang banyak ditemukan di kawasan hutan bakau (mangrove) Desa Pengudang, Kecamatan Teluksebong.
Kawasan hutan ini menjadi sampel penelitian burung dari peneliti internasional melalui Conservation Lab Banyan Tree Lagoi.
Penelitian yang dilakukan peneliti burung (birdwatcher) dari Maldives ini, melakukan pengamatan dan penelitian di sepanjang jalur sungai Desa Pengudang dengan jarak lebih dari 3 kilometer.
Henry Singer, Perwakilan Conservation Lab Banyan Tree mengatakan, dari penelitian tersebut, pihaknya mendapatkan data sebanyak 40 jenis burung yang ada di sepanjang jalur ekowisata Pengudang.
"Ini merupakan penelitian dan pengamatan yang dilakukan rutin. Untuk mangrove di Pengudang ini akan kami lakukan setiap tahun dan tujuan akhirnya
Untuk mendata dan menginformasikan jenis burung untuk mendukung sektor pariwisata di Bintan," kata Henry, Selasa (12/6/2018).
Tim pengamat juga melakukan penelitian di berbagai lokasi seperti hutan, perkebunan dan juga lapangan golf.
Sementara itu, Iwan, salah satu pengelola wisata mangrove Pengudang menyambut baik penelitian dan pengamatan tersebut.
Ia berharap penelitian tersebut akan membuat dunia ekowisata akan semakin diminati.
"Disini memang banyak jenis burung, bagus-bagus dan suaranya indah-indah, jadi kalau wisata kesini setiap berapa titik ada burung-burung yang beda-beda," katanya.(*)
Penulis: Aminnudin | Tribunnews
Penelitian - Sayang, keanekaragaman hewan di Bintan belum banyak dieksplorasi. Padahal fauna yang ada cukup beragam.
Sebagian malah hanya bisa dijumpai di kawasan hutan wisata mangrove dan belum banyak dikenal.
Di kawasan mangrove banyak spesias fauna hidup bebas berlompatan dari ke dahan ke dahan.
Spesies dimaksud di antaranya adalah burung yang banyak ditemukan di kawasan hutan bakau (mangrove) Desa Pengudang, Kecamatan Teluksebong.
Kawasan hutan ini menjadi sampel penelitian burung dari peneliti internasional melalui Conservation Lab Banyan Tree Lagoi.
Penelitian yang dilakukan peneliti burung (birdwatcher) dari Maldives ini, melakukan pengamatan dan penelitian di sepanjang jalur sungai Desa Pengudang dengan jarak lebih dari 3 kilometer.
Henry Singer, Perwakilan Conservation Lab Banyan Tree mengatakan, dari penelitian tersebut, pihaknya mendapatkan data sebanyak 40 jenis burung yang ada di sepanjang jalur ekowisata Pengudang.
"Ini merupakan penelitian dan pengamatan yang dilakukan rutin. Untuk mangrove di Pengudang ini akan kami lakukan setiap tahun dan tujuan akhirnya
Untuk mendata dan menginformasikan jenis burung untuk mendukung sektor pariwisata di Bintan," kata Henry, Selasa (12/6/2018).
Tim pengamat juga melakukan penelitian di berbagai lokasi seperti hutan, perkebunan dan juga lapangan golf.
Sementara itu, Iwan, salah satu pengelola wisata mangrove Pengudang menyambut baik penelitian dan pengamatan tersebut.
Ia berharap penelitian tersebut akan membuat dunia ekowisata akan semakin diminati.
"Disini memang banyak jenis burung, bagus-bagus dan suaranya indah-indah, jadi kalau wisata kesini setiap berapa titik ada burung-burung yang beda-beda," katanya.(*)
Penulis: Aminnudin | Tribunnews