Primata asli kalimantan yakni orang utan kerap diburu dan mendorong spesies ini keluar dari habitat aslinya. PortalHijau - Akibatnya ...
Primata asli kalimantan yakni orang utan kerap diburu dan mendorong spesies ini keluar dari habitat aslinya.
PortalHijau - Akibatnya perkembangbiakan spesies ini menjadi lambat dan sangat
sulit untuk mengembalikannya seperti semula, ungkap Erik Meijaard.
Orangutan dan hiu paus di Kalimantan berada di ambang kepunahan karena faktor ulah manusia, pihak konservasionis memperingatkan.
Seperti yang diwartakan oleh media Inggris, independent.co.uk, Minggu
(10/7/16), Berdasarkan data dari Uni Konservasi Dunia (IUCN).
Menjelaskan jumlah orangutan Borneo telah turun menjadi 100.000 dari 288.500 pada tahun 1973.
Populasi ini diperkirakan akan lebih menyusut menjadi 47.000 pada tahun 2025.
Erik Meijaard, selaku penilai spesies dari IUCN mengungkapkan
"ini merupakan pertama kalinya dalam beberapa dekade bahwa kita sudah
sangat jelas memahami tentang kecenderungan populasi orangutan Borneo.
Sebagai primata, orangutan diburu dan dipaksa keluar dari habitat
aslinya, akibatnya perkembang biakan spesies ini menjadi lambat dan
sangat sulit untuk mengembalikannya seperti semula." ujarnya.
Selain hilangnya habitat, survei telah menemukan 2.000 - 3.000
orangutan telah dibunuh oleh pemburu atau warga desa setiap tahunnya
selama empat dekade terakhir.
Orangutan dan gorila masuk kedalam daftar merah spesies IUCN yang
terancam punah, disusul dengan ikan hiu paus yang merupakan spesies ikan
terbesar di dunia.
Spesies hiu yang bergerak lambat ini mengalami penurunan sebesar
setengah dari jumlah populasinya dalam kurun waktu selama 75 tahun
terakhir.
Terkait meningkatnya perburuan daging dan sirip hiu untuk dijadikan sup.
Hiu paus juga sering tertangkap secara tidak sengaja oleh kapal pukat ikan tuna atau terbunuh akibat baling-baling kapal. (*)
Penulis: Ayuk Fitri