HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Cara Ampuh Dan Murah Membuat Racun Rumput Hasil Karya Sendiri

Bumi Kalimantan pada umumnya sangat subur. Saking suburnya rumput-rumput juga sangat cepat pertumbuhannya. Para petani sering mengeluhkan ke...

Bumi Kalimantan pada umumnya sangat subur. Saking suburnya rumput-rumput juga sangat cepat pertumbuhannya. Para petani sering mengeluhkan keadaan ini. Betapa tidak, setelah lahan dibersihkan dengan cara ditebas atau dibakar, kalau sudah kena hujan sekali saja rumput lebih cepat menyusul. Tanaman yang ditanam belum besar rumputnya sudah lebih dulu meninggi dan menutupi tanaman.

PortalHijau - Biasanya petani banyak mengandalkan racun rumput buatan pabrik yang semakin hari semakin mahal. Untuk membersihkan lahan dari rumput biasanya dilakukan beberapa kali. Kalau rumput tebal biasanya petani membakarnya saja dulu, kemudian dibiarkan sekitar 2 minggu sampai rumput mulai Nampak tumbuh lagi. Setelah itu lahan yang mulai ditumbuhi rumput tadi disemprot dengan racun rumput. Kadang petani menanami dengan tanaman yang dikehendaki sebelum penyemprotan atau yang lebih sering dilakukan setelah penyemprotan.

Setelah penyemprotan racun tersebut biasanya agak lama rumput baru tumbuh, ungkin biji rumput yang masih tersisa sebelumnya dan tidak sempat dimatikanoleh racun rumput pada penyemprotan sebelumnya. Sisa-sisa biji-biji rumput yang ada di tanah ini baru muncul sekitar 2-3 bulan kemudian (tergantung keadaan tanah, jumlah curah hujan, dll.). Pada saat pemunculannya kembali inilah petani menyemprot lagi dengan racun rumput, sebelum rumput-rumput ini sempat mengeluarkan bijinya. Jangan sampai penyemprotan dilakukan terlambat, sehingga biji-biji rumput sempat terhambur.

Demikian cara sebagian petani di Kalimantan, khususnya petani di Nunukan Kalimantan Timur yang pernah penulis temui. Beda dengan Petani di Jawa yang jarang menggunakan racun rumput pada usaha taninya, karena memang lahan yang tidak terlalu luas dan tenaga yang cukup banyak serta ternak yang memerlukan rumput setiap hari sehingga rumput selalu dipotong untuk pakan ternak.

Penggunaan racun rumput yang relative sangat banyak dan sering inilah yang membengkakkan biaya usaha tani para petani di Kalimantan umumnya, Nunukan pada khususnya. Akhirnya banyak cara dilakukan oleh para petani untuk menghemat pengeluaran belanja racun rumput dengan cara mereka sendiri. Paling tidak ada 3 (tiga) cara yang Penulis akan paparkan disini, yang berasal dari pengalaman beberapa petani di Nunukan Kalimantan Timur yang telah Penulis temui.

RESEP 5in1 (Five in One) alias GUS BenSol

Resep ini bisa saja diberi nama Racun Rumput FiO, atau Racun Rumput GUS BenSol. FiO artinya Five in One, sedangkan Gus Bensol maksudnya Garam Urea Sabun serbuk Bensin dan Solar. Mungkin nama yang enak didengar adalah Racun Rumput GUS BenSol, biar keren dan mudah terkenal. Bagaimana? 

Bahan-bahan yang diperlukan:
  • Bensin 1 liter
  • Solar 1 liter
  • Garam 1 kg 
  • Urea 1 kg 
  • Sabun Serbuk 1 kg
Cara membuat: 
  • Semua bahan-bahan di campur satu persatu, mulai dari bensin dan solar dalam satu wadah. 
  • Pada wadah yang lain kemudian garam dan urea serta sabun serbuk dicampur. 
  • Wadah satu yang berisi campuran bensin dan solar dicampurkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk-aduk dituangkan pada wadah kedua yang berisi campuran garam, urea dan sabun serbuk. 
  • Pengadukan dilakukan terus-menerus sampai campuran tadi menjadi larutan yang menyatu. 
  • Bahan racun rumput (FiO) Five in One alias GUS Bensol siap digunakan. Simpanlah pada wadah yang aman dan tertutup jauhkan dan hindarkan dari nyala api, karena bahan ini mudah terbakar.
Cara Penggunaan:
Cara penggunaan sama dengan penggunaan racun rumput lainnya. Yaitu kalau kita ingin menyemprot dengan pompa sprayer berisi 15 liter air campurkan sekitar 50 cc obat racun rumput FiO Gus Bensol ini. Kalau dirasa kurang hebat ditambah sedikit dosisnya juga bisa sampai sekitar 200 cc (atau satu gelas wadah aqua) dalam tangki sprayer 15 liter (ada juga tangki yang 16 sampai 18 liter).

Penulis: Dian Kusumanto