Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mencipta inovasi. Kali ini dinamakan "pepes sampah", alat penyedot sampah min...
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mencipta inovasi. Kali ini dinamakan "pepes sampah", alat penyedot sampah mini berbasis teknologi hijau.
PortalHijau - Alat yang memanfaatkan panel surya ini diciptakan oleh tim mahasiswa
Fakultas Teknik (FT) Unsyiah yang beranggotakan Arliani, Cut Mouliza
Meutia Vasya, M Khairul Akbar, Bima Sakti, dan Aufa Aslam Nabawi, Selasa
(14/6/2016).
Kata pepes dalam inovasi
baru ini merupakan singkatan dari penyedot dan pengisap. Jadi, pepes
sampah adalah penyedot dan pengisap sampah. Alat ini dapat menyedot
sampah yang ringan, seperti kertas, dedaunan, dan plastik.
"Alat ini merupakan inovasi yang dibuat oleh lima mahasiswa
FT Unsyiah dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
di bawah bimbingan Dr Ir Rizal Munadi MT," sebut Arliani kepada
Serambinews.com di Banda Aceh, Rabu (15/6/2016).\
Berdasarkan data statistik kependudukan yang diterbitkan Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia tercatat 245,9
juta jiwa.
Menurut mantan Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, jika
setiap orang menghasilkan sampah 2,5 liter per hari, maka total sampah
yang dihasilkan setiap hari adalah 625 juta liter sampah.
"Permasalahan di atas sangat mengkhawatirkan, sehingga muncul ide untuk menciptkan sebuah inovasi baru, yaitu berupa alat pepes sampah," kata Arliani.
Menurutnya, dengan memanfaatkan energi cahaya matahari yang diubah menjadi energi listrik, alat ini sangatlah efisien, baik itu dari segi waktu maupun tenaga yang dibutuhkan untuk membersihkan sampah.
Arliani menambahkan, pihak pemerintah dapat memanfaatkan produk lokal ini untuk memudahkan pekerjaan petugas kebersihan.
"Jadi, bagi gubernur, wali kota, atau bupati yang ingin meringankan beban petugas kebersihan dapat memanfaatkan teknologi yang satu ini," jelas Arliani.
Selain itu, pengoperasian alat ini cukup mudah, sehingga bisa dimanfaatkan oleh siapa pun. (*) Yarmen Dinamika
Menurutnya, dengan memanfaatkan energi cahaya matahari yang diubah menjadi energi listrik, alat ini sangatlah efisien, baik itu dari segi waktu maupun tenaga yang dibutuhkan untuk membersihkan sampah.
Arliani menambahkan, pihak pemerintah dapat memanfaatkan produk lokal ini untuk memudahkan pekerjaan petugas kebersihan.
"Jadi, bagi gubernur, wali kota, atau bupati yang ingin meringankan beban petugas kebersihan dapat memanfaatkan teknologi yang satu ini," jelas Arliani.
Selain itu, pengoperasian alat ini cukup mudah, sehingga bisa dimanfaatkan oleh siapa pun. (*) Yarmen Dinamika