PortalHijau - Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, KLHK, Tachrir Fatho...
PortalHijau - Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, KLHK, Tachrir Fathoni mengatakan penyebaran konservasi Badak Sumatera dan Badak Jawa ke beberapa daerah merupakan solusi yang tepat mencegah populasi badak dari kepunahan.
Selama ini, penangkaran Badak Sumatera dan Badak Jawa memang hanya terkumpul di satu lokasi saja yakni di Taman Nasional Way Kambas, Lampung dan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Terpusatnya tempat penangkaran Badak ini, menurut Tachrir, bisa menyebabkan kepunahan salah satunya jika terjadi bencana alam dan penyebaran penyakit.
"Kami khawatir jika ada outbreak penyakit akan menyebar dan mengancam sehingga (populasi badak) mati disitu. Kami harus cari cadangan penangkaran lain," ujar Tachrir di KLHK, Jumat (10/6).
Karena itu, KLHK berencana melakukan penyebaran konservasi Badak Sumatera dan Jawa ke beberapa daerah guna mencegah populasi badak dari kepunahan.
Sejauh ini, menurut Tachrir, KLHK telah melakukan survei ke beberapa lokasi yang dinilai cocok bagi penangkaran badak. Beberapa tempat diantaranya Suaka Margasatwa Cikepuh, Cagar Alam Gunung Sanca, Taman Nasional Alimursala, Hutan Baduy, Akar Sari, Pulau Panaitan, dan Harapan Koles di Jambi.
Lebih lanjut, walaupun pihaknya sudah melakukan beberapa survei tempat, pemindahan konservasi badak tidak bisa serta-merta langsung dilakukan. Tachrir mengatakan perlu ada peninjauan lebih lanjut guna melihat apakah benar tempat-tempat tersebut bisa mendukung perkembangan populasi badak untuk jangka panjang.
"Sudah survei tempat tapi ya kami siapkan dulu. Jangan gegabah, jadi kami tinjau lebih jauh lagi (tempat komservasi baru) agar dipersiapkan lebih baik," kata Tachrir.
Lebih lanjut, Tachrir menyatakan total populasi Badak Jawa semakin meningkat, dari yang sebelumnya hanya terdapat sekitar 25 ekor sekarang menjadi sekitar 64 ekor. Sedangkan populasi Badak Sumatera dinilai menjadi populasi yang justru dikawatirkan punah.
Menurut Tachrir, belakangan pihaknya telah menemukan sekitar 25 ekor Badak Sumatera di Kalimantan yang sebelumnya pernah dinyatakan punah. Ia menyatakan Indonesia menjadi satu-satunya kawasan yang masih memiliki kesempatan untuk mencegah populasi Badak Sumatera dari kepunahan.
Oleh karena itu, rencana penyebaran konservasi badak diharapkan dapat semakin mendukung dan meningkatkan rencana KLHK jangka menengah terkait konservasi ekosistem yaitu meningkatkan jumlah populasi Badak Jawa dan Badak Sumatera sebesar 20 persen dari jumlah yang ada di Indonesia. Riva Dessthania Suastha