PortalHijau - Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Kasi Wasdal) Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Way Kanan Provinsi Lampung Arif Radi...
PortalHijau - Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Kasi Wasdal) Kantor
Lingkungan Hidup (KLH) Way Kanan Provinsi Lampung Arif Radigusman, di
Blambangan Umpu, Rabu (1/6) mengundang murid di SMK Manba'ul Ulum
Pesantren Assiddiqiyah 11 mengikuti lomba peringatan Hari Lingkungan
Hidup se-Dunia yang digelar institusinya.
Kiai
Imam Murtadlo Sayuthi selaku pengasuh Pesantren Assiddiqiyah 11
didampingi pengajar SMK Manba'ul Ulum Ustadz Saikhun Nidzhom menegaskan
pihaknya siap memenuhi undangan KLH Way Kanan pada Jumat, 3 Juni 2016
dengan menampilkan kerajinan daur ulang plastik bekas yang dibuat
menjadi bantal oleh anak didiknya.
"Keberadaan
Pemuda Ansor di pesantren kami dengan penyelenggaraan Pesantren Kilat
Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (Sanlat BPUN) membawa dampak
positif, salah satunya adalah mencintai lingkungan dengan mengajak para
santri memanfaatkan sampah plastik," ujar Umi Muniroh, istri Kiai Imam
menambahkan.
Nasib sampah plastik seperti bekas
bungkus shampoo, deterjen, makanan ringan, tas kresek dan sejenisnya
berbeda dengan nasib botol mineral yang masih diambil pemulung untuk
diuangkan.
Lantas apa yang harus dilakukan
manusia sebagai mahkluk yang dikarunia akal dan pikiran? Mendiamkan
sampah plastik begitu saja dan merusak unsur kehidupan seperti tanah dan
air?
Mendiamkan sampah plastik yang hanya bisa
terurai 50 hingga 500 tahun sama saja menyiapkan bom waktu karena
dengan rusaknya lingkungan berarti membiarkan rusaknya sumber-sumber
kehidupan yang tentu saja berdampak pada kualitas generasi Indonesia
mendatang.
Santri BPUN PC GP Ansor Way Kanan
mendampingi santri dan pelajar SMK Manbaul Ulum Pesantren Assiddiqiyah
11 di Kampung Labuhan Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan untuk bijak
mencintai lingkungan, salah satunya ialah mendaur ulang sampah plastik
menjadi bantal.
Setelah dipilah, sampah plastik
dipotong-potong kecil kemudian dicuci bersih dan dikeringkan. Sampah
plastik selanjutnya dimasukkan ke dalam bekas karung beras kemudian
dijahit kedua sisinya dan selanjutnya dilapisi kain.
"Insya
Allah kami siap mengikuti lomba tersebut. Sarung untuk pembungkus luar
terbuat dari baju bekas juga telah selesai dibuat," kata Nidzhom yang di
luang waktu belajar mengajar tekun memotong sampah plastik bersama para
santri.
Daur ulang sampah plastik merupakan
pengabdian SMK Manba'ul Ulum Pesantren Assiddiqiyah 11 bagi bumi yang
memberi pangan dan air.
"Semoga gerakan kecil
kami bermanfaat bagi lingkungan dan kehidupan. Insyaallah, Assiddiqiyah
11 menjadi pesantren pertama di Way Kanan yang bijak mencintai
lingkungan, bahkan mungkin di Indonesia, kami pesantren pertama yang
memproduksi bantal berbahan baku plastik. Doakan kami semoga istiqomah
menjadi menjadi pesantren kreatif yang bijak terhadap lingkungan," ujar
Nidzhom lagi. (Syuhud Tsaqafi/Fathoni)