PortalHijau - WWF Memulai Ekonomi Hijau di Kawasan Konservasi Kalimantan. Kelompok konservasi World Wildlife Fund (WWF) cabang di Indones...
PortalHijau - WWF Memulai Ekonomi Hijau di Kawasan Konservasi Kalimantan. Kelompok konservasi World Wildlife Fund (WWF) cabang di Indonesia, Jepang
dan Malaysia bekerjasama dengan pemerintah daerah di Kalimantan untuk
memulai skema ekonomi hijau di Heart of Borneo, kawasan konservasi hutan
hujan pulau itu.
Program kolaboratif LSM-pemerintah akan berjalan dari tahun ini hingga 2019.
Manajer program WWF Indonesia Albert Tjiu mengatakan sebagai tahap pertama
dari program ini, kelompok konservasi itu mengidentifikasi aktivitas
warga yang tinggal di kawasan hutan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan
Barat, yang dapat ditargetkan oleh program.
“Orang-orang yang tinggal di daerah
sekitar hutan harus diberdayakan agar mereka tetap bisa mendapatkan
keuntungan dari sumber daya alam, sementara pada saat yang sama, terus
memperhatikan keberlanjutan lingkungan mereka. Ini adalah apa yang kita
sebut ekonomi hijau, “kata Albert kepada media.
Untuk merealisasikan rencana tersebut,
WWF cabang di tiga negara, didukung oleh Initiative Climate
International (ICI) dari Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan, Konservasi Alam, Bangunan dan Keselamatan Nuklir, meluncurkan Ekonomi Hijau di program Heart of Borneo di Putussibau, Kapuas Hulu, pada 19 April.
Kapuas Hulu, yang meliputi 29.842
kilometer persegi, merupakan daerah hulu dari 14 kabupaten dan kota di
Kalimantan Barat. Hal ini lebih dari 800 kilometer dari ibukota
provinsi, Pontianak. Kapuas Hulu memiliki dua kawasan konservasi, yaitu
Betung Kerihun dan taman nasional Danau Sentarum.
“Program ekonomi hijau akan difokuskan
pada bagian selatan dari Kapuas Hulu, yang meliputi tujuh kabupaten.
Dalam program ini, WWF dan rekan proyek
di Kalimantan pemerintah daerah akan memberikan bantuan untuk pemilik
usaha kecil untuk pengembangan komoditas utama, seperti beras, karet dan
madu hutan, “kata Albert.
Semua daerah di Kabupaten Kapua Hulu
merupakan bagian dari Heart of Borneo, program konservasi diprakarsai
oleh tiga negara, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam, yang
dimulai pada tahun 2007. Heart of Borneo merupakan daerah hutan hujan
220.000 kilometer persegi yang mencakup tiga negara. Di Indonesia, Heart
of Borneo meliputi empat provinsi, yaitu Tengah, Timur, Utara dan
Kalimantan Barat.
Kapuas Hulu Bupati AM Nasir mengatakan
sejak tahun 2003, kabupaten ini telah mendeklarasikan diri sebagai
Kabupaten Konservasi. Lebih dari setengah dari kabupaten ditutupi oleh
hutan. “Saya berharap semua LSM yang bekerja di sini bisa langsung
mengatasi kebutuhan dasar rakyat sehingga mereka dapat merasakan manfaat dari program ini dalam waktu singkat,” kata Nasir, menambahkan bahwa Kapuas Hulu masih dikategorikan daerah tertinggal.
WWF mengatakan program Ekonomi Hijau
bertujuan untuk mengintegrasikan pengurangan rumah kaca emisi gas,
konservasi keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi yang ramah
lingkungan, perbaikan mata pencaharian masyarakat setempat dan
pengembangan industri seperti ekowisata.
Program ini akan dilakukan di Kapuas Hulu di Kalimantan Barat dan Sri Aman dan Kapit, dua daerah di Sarawak, Malaysia.
Seiring dengan program Green Economy,
Barat Kalimantan-bab WWF Indonesia sedang menyelesaikan program
restorasi hutan di Kapuas Hulu, yang dimulai pada tahun 2010. Program
restorasi, yang bertujuan memperkaya sumber makanan bagi orangutan, memobilisasi masyarakat untuk menanam pohon lebih area yang mencakup sekitar 1.000 hektar.
Petugas program WWF Kalimantan Barat
Hendrizias Mono mengatakan program berhasil mengembalikan sekitar 791
hektar lahan di lima desa di Kecamatan Batang Lupar. Hampir 80 persen
dari buah-buahan hutan dikonsumsi oleh masyarakat adalah bagian dari
diet tradisi orangutan. Alex - ekoran