PortalHijau - DPRD dan Pemerintah Kota Balikpapan akan mendorong Hotel dan Restoran besar di Balikpapan dapat mengelola sampahnya sendir...
PortalHijau - DPRD dan Pemerintah Kota Balikpapan akan mendorong Hotel dan Restoran
besar di Balikpapan dapat mengelola sampahnya sendiri. Caranya dengan
memanfaatkan sam-pah organik yang dihasilkan hotel dan restoran menjadi
biometan green yang sekarang telah diterapkan di Bandung.
Kepala DKPP Abdul Aziz mengatakan selain perlu sosialisasi dan pendampi-ngan pengolahan sampah biometan green ini, dibutuhkan pula aturan Wali-kota atau Perwali sebagai payung hu-kum yang lebih detail atas kebe-radaan Perda 13 tahun 2015 tentang pengola-han sampah rumah tangga dan seje-nisnya. “Selama ini kan sampah organik sampah hotel dan restoran kita angkut ke TPA. Dengan program ini kita bisa kurangi sampah yang ada. Jadi ini pe-ngurangan sampah pada sumbernya,” terangnya usai rapat dengar pendapat dengan Komisi III , Selasa (11/5).
Biometan green sendiri merupakan terobosan baru yang diadopsi DKPP Balikpapan dari Kota Bandung yang telah menerapkan program tersebut. Gas metan yang dihasilkan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga atau keperluan lainya.
Aziz menerangkan program pengurangan sampah telah lama dilakukan melalui bank sampah dan kompos di kelurahan dan kecamatan bahkan di lingkungan rumah tangga. “Kita ingin biometan green dapat laksanakan. Kan sudah banyak yang menerapkan. Mudah-mudahan Balikpapan juga bisa melaksanakan,” tandasnya.
Setiap harinya sampah rumah tangga mencapai 400 ton. Dari jumlah itu
diperkirakan kurang 10 persen sampah berasal dari operasional hotel dan
restoran. “Kalau sampah tidak harus di buang ke TPA kan bagus selain
mengurangi sampah juga bisa memperpanjang usia TPA kita dan tidak perlu
memperluas TPA Manggar,” tukasnya.
Ketua Komisi III DPRD Andi Arif Agung mendukung penuh pelaksanaan
program biometan green yang sudah diadopsi di kota Bandung. Menurutnya
terobosan ini harus segera dilaksanakan. “Ini terobosan bagus, kita
dukung penuh pemkot dalam hal ini DKPP melakukan. Ya setidaknya lakukan
sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat yang akan menerapkan
termasuk pihak hotel dan restoran,” katanya.
Andi menilai bahwa program biometan green ini efektif sebagai solusi
dalam mengurangi sampah organik serta bermanfaat bagi masyarakat.
Apalagi persoalan sampah organik masih menyisakan persoalan sehingga
keberadaan bak sampah di masyarakat yang meng-cover banyak lingkungan
membuat sampah berhamburan keluar.
“Atasi itu, apa solusinya? Nah
biometan green bisa jadi solusi. Ini sudah banyak berkembang di Bandung
khususnya sampah organik. Bentuknya bak sampah yang kapasitasnya 25
liter, 25 kilo, bisa untuk lingkungannya masing-masing, sampah organik
langsung dimasukkan, diurai disitu dengan bakteri nanti dari penguraian
ini menghasilkan gas metan dan juga cair. Ini terobosan baru, saya pikir
tidak ada masalah kita akan adopsi di Balikpapan,” terangnya.
Andi optimis jika program biometan green berjalan dengan baik dan
didukung perwali yang mengatur ketentuan itu, maka selain dapat
mengurangi jumlah sampah yang ada, juga akan mengurangi biaya
pengeluaran operasi petugas kebersihan. “Kalau ini bisa jalan, yang
pastinya akan mengurangi sampah yang ada, memperpanjang umur TPA kita
dan mengurangi biaya operasional teman-teman kebersihan. Itu pasti,
karena gak perlu lagi teman-teman ngangkutin sampah lagi,” tutur
politisi Golkar.
Dia menilai program biometan green di lingkungan hotel dan restoran
tidak akan memberati pengusaha. Karena harga alat tidak terlalu mahal.
(din)