PortalHijau - Untuk mengantisipasi dan mengurangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, Pemkab Muaraenim, mulai membentuk tim gabungan un...
PortalHijau - Untuk mengantisipasi dan mengurangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, Pemkab Muaraenim, mulai membentuk tim gabungan untuk pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan lahan, Selasa (10/5/2016).
"Meski titik hotspot di Kabupaten Muaraenim
terbilang kecil jika di bandingkan dengan Kabupaten Muba dan OI pada
tahun lalu, namun upaya pencegah tetap difokuskan guna mengantisipasi
terjadi kembali kebakaran hutan di wilayah Kabupaten Muaraenim," ujar Bupati Muaraenim Muzakir, dalam rapat koordinasi antisipasi penanggulangan bahaya kebakaran hutan, di aula Bappeda Muaraenim.
Menurut Muzakir, dari usulan beberapa perusahaan maupun dari pihak
kecamatan, diketahui jika titik hotspot yang ada di Kabupaten Muaraenim sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Gelumbang, Muara Belida, Lubai Ulu, Sungai Rotan dan sekitarnya.
Adapun tujuan koordinasi ini adalah untuk penanganan upaya teknis
pelaksanaan tim yang ada di kecamatan dalam melakukan upaya monitoring
sampai pada penanggulangan bencana kebakaran tersebut sehingga
diperlukan anggaran untuk membackup seluruh operasionalnya. Untuk tahun
ini, dikhususkan mencari solusi dan tindakan antisipasi sehingga titik
hotspot yang ada di Kabupaten Muaraenim dapat diminimalisir.
Selain melakukan upaya monitoring, kata Muzakir, tim ini, juga bisa
melihat secara langsung kondisi sarana jalan yang akan dilalui oleh
kendaraan di lokasi titik-titik hot spot pada saat terjadi kebakaran
hutan. Jika terjadi kebakaran, mobilisasi kendaraan umum atau kendaraan
yang bersifat khusus bisa langsung sampai dilokasi kebakaran. Sebab
selama ini, jika terjadi suatu kebakaran, kendala utamanya adalah sering
tidak ada akses jalan untuk masuk kendaraan sehingga untuk antisipasi
ataupun pemadaman menjadi lamban.
"Kita minta kepada perusahaan yang belum masuk dalam tim supaya bisa
bersama-sama ambil bagian untuk tim bersama ini," tegas Muzakir.
Ditambahkan Camat Lubai Ulu Edi Susanto, kebakaran hutan terjadi
karena faktor alam dan manusia. Dikatakan faktor alam karena di beberapa
titik seperti di lahan gambut dan wilayah yang memiliki sumber batubara
mudah terbakar pada saat musim panas, sedangkan faktor manusia terjadi
dimana pada saat masyarakat membuka lahan perkebunan masih menggunakan
cara tradisional yaitu dengan cara membakar.
Untuk menanggulangi persoalan tersebut, pihaknya dari Kecamatan
Sungai Rotan Belida Darat, Gelumbang Lubai Ulu dan sekitarnya sudah
melakukan upaya koordinasi sampai ke tingkat desa dengan bentuk satgas,
Linmas yang ada di desa yang bertugas memelihara wilayah perkebunannya
dan bersinergi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar
perkebunan masyarakat. Untuk ditingkat kecamatan kita sudah mensiagakan
petugas seperti Tagana, petugas PBK, dibantu TNI dan Polri serta unsur
masyarakat dan Perusahaan.
"Saat ini tinggal memberdayakan dan memberikan bantuan guna membackup
seluruh kegiatan yang ada di seluruh posco pemantau Hotspot yang ada di
kecamatan-kecamatan," ujar Edi. Ardani Zuhri