Mangrove - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal, Lantamal V, menunjukkan rasa syukur dan kepeduliannya dengan menaman 1.500 bibit ...
Mangrove - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal, Lantamal V, menunjukkan
rasa syukur dan kepeduliannya dengan menaman 1.500 bibit pohon bakau di
Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Rabu (30/3).
Penanaman pohon mangrove yang berlansung sejak kemarin (29/3) hingga
hari ini, mengusung tema “Selamatkan Mangrove untuk Anak Cucu Kita”.
Lanal Tegal dalam kegiatan ini,mengajak masyarakat dari berbagai eleman
untuk turut menaman pohon penjaga pantai ekosistem pantai tersebut.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan,
Kepala PPP, Kepala DKPP, Kakesbangpolinmas, Kepala DPPK,
Kadinsosnakertrans, Ka BPBD, Ka DPPK, Ka KLH, Dandim Pekalongan,
Kapolres Pekalongan, Camat Wonokerto, Ketua KPKL, Ketua FRBP, Kepala
Desa Tratebang. Adapun para perserta penanaman pohon bibit bakau
terdiri dari prajurit dan PNS Lanal Tegal, DPPK, PPP, DKPP, KLH, Staf
Kecamatan Wonokerto, KPKL, FRBP, Komunitas Jeep, Rescue PMI, Tagana,
Rescue BPBD, Rescue Kanzus Sholawat, Rescue Alfalah & 593 orang
anggota Pramuka Saka Bahari sewilayah Pekalongan.
Pohon bakau merupakan jenis tanaman dengan sistem perakaran yang
kompleks, rapat, dan lebat, sehingga dapat menangkap sisa-sisa bahan
organik dan endapan yang terbawa air laut dari bagian daratan. Proses
itu juga menyebabkan air laut terjaga kebersihannya dan dengan demikian
memelihara kehidupan padang lamun (seagrass) dan terumbu
karang. Salah satu upaya alamiah yang bisa dilakukan untuk mengatasi
masalah abrasi adalah menanam pohon di sepanjang garis pantai.
Menurut Komandan Lanal Tegal Letkol Laut (P) Sirilus Arif aksi
penanaman pohon bakau ini seiring dengan peringatan hari jadi yang ke-53
ini. Lanal Tegal berkomitmen untuk peduli dengan lingkungan, salah satu
dengan menggelar penanaman 1.500 bibit pohon bakau di wilayah pesisir
wilayah kerja Lanal Tegal.
Menurutnya, banyak sekali manfaat yang kita bisa raih dengan menanam
pohon bakau antara lain mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan
abrasi pantai, sebagai pencegah dan penyaring alami, sebagai tempat
hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa, berperan dalam
pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir selain itu mangrove
juga bernilai ekonomis.
Mangrove juga dapat membentuk daratan karena endapan dan tanah yang
ditahannya sehingga menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke
waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan
kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah
daratan.
Akar pohon bakau juga menjaga pinggiran pantai dari bahaya
erosi dan diharapkan bisa ikut mengatasi buruknya ekosistem di wilayah
pantai dan tambak.
Dalam jangka panjang, lanjutnya, penanaman pohon bakau untuk jenis
tertentu (misalnya: mangrove jenis TUMU) juga diharapkan bisa membawa
manfaat bagi para perajin batik di Indonesia, yaitu dengan menggunakan
daunnya sebagai salah satu bahan pewarna batik. Kerimbuhan hutan
mangrove nantinya juga bisa mengundang kedatangan satwa untuk
berlindung, mencari makan dan berkembang biak. Mulai dari kepiting
raksasa, udang, kerang, ikan, biawak, buaya, tawon sengat, monyet,
burung bangau hingga bagi hutan. Selain itu hutan mangrove ini juga
nyaman bagi koloni lebah madu. Maman Sudiaman