Perubahan Iklim - Masalah perubahan iklim sudah menjadi perhatian bersama dari seluruh kalangan masyarakat, termasuk guru di sekolah. Ha...
Perubahan Iklim - Masalah perubahan iklim sudah menjadi perhatian bersama dari seluruh
kalangan masyarakat, termasuk guru di sekolah. Hanya saja, menurut studi
yang diterbitkan Science mengungkapkan pengajaran tentang perubahan iklim di sekolah menengah dan tinggi sangat kurang.
Dalam
penelitian yang melakukan survei nasional pada guru sains di Amerika,
melibatkan hingga 1.500 guru sekolah umum. Temuan ini menunjukan
penolakan pengajaran tentang perubahan iklim terjadi suginfikan.
Di
samping itu, banyak guru mencoba memberikan pemahaman tentang pemanasan
global yang disebabkan oleh manusia atau sumber lainnya merasa
kekurangan waktu.
"Setidaknya satu dari tiga guru membawa
penolakan perubahan iklim ke dalam kelas, mengklaim bahwa banyak ilmuwan
percaya bahwa perubahan iklim tidak disebabkan oleh manusia," kata Josh
Rosenau, program dan direktur kebijakan di Pusat Nasional untuk
Pendidikan Sains dikurip dari Sciencealert, Sabtu (13/1).
Rosenau
menjelaskan, bahkan setengah dari guru yang disurvei tidak melakukan
bimbingan untuk membahas perubahan iklim pada siswa dengan menyimpulkan
secara ilmiah. Terlebih lagi, siswa hanya menerima pendidikan iklim
hanya 1 atau 2 jam pelajaran selama satu tahun sekolah.
"Tidak
sebanyak yang kita harapkan, dan tidak cukup untuk memberikan siswa
landasan yang solid dalam ilmu pengetahuan," kata ilmuwan politik Eric
Plutzer dari Penn State University.
Survei tersebut juga
mengungkapkan tiga dari lima guru tidak menyadari atau salah informasi
tentang sejauh mana tentang perubahan iklim. Untungnya, ada juga bukti
kuat dari komunitas pendidikan yang ingin meningkatkan pengetahuan
mereka, bahkan di antara banyak dari mereka yang mungkin sekarang
diidentifikasi skeptis iklim.
"Ada beberapa sumber daya yang
besar pendidikan iklim di luar sana, (tapi) banyak guru tidak memiliki
waktu untuk menemukan dan mengevaluasi bahan-bahan ini," kata salah satu
peneliti, Minda Berbeco. Nur Aini