PortalHijau.Com - Ketua Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) Cabang Bengkulu, Cucu Syamsudin, mengatakan bahwa pekerja s...
PortalHijau.Com - Ketua Ikatan Pekerja Sosial Profesional
Indonesia (IPSPI) Cabang Bengkulu, Cucu Syamsudin, mengatakan bahwa
pekerja sosial harus ikut berkontribusi untuk melawan dampak perubahan
iklim.
"COP 21 Paris, Perancis telah usai, menghasilkan
kesepakatan Paris yang dipatuhi oleh 195 negara dalam melawan dampak
perubahan iklim. Ada kesepakatan negara maju akan membantu negara
berkembang melawan dampak perubahan iklim. Sejauh ini peran Pekerja
sosial lingkungan hidup belum terlihat berkontribusi secara signifikan,"
kata Cucu Syamsudin di Bengkulu, Rabu (6/1/2016).
Ia
menuturkan, sesungguhnya peran pekerja sosial secara global dibutuhkan
dalam melakukan pekerjaan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
"Ledakan
penduduk, teknologi yang tak ramah lingkungan menghasilkan efek negatif
racun lingkungan, polusi, dan ekosistem yang terdegradasi. Dampaknya
pada skala masyarakat, daerah, dan negara-negara. Dampak perubahan iklim
global juga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik, sistem iklim dan
cuaca yang kacau, dan sebagainya," tambah Cucu.
Pengelolaan
sumber daya alam yang tak memihak pada kepentingan masyarakat, sengketa
agraria, dan kerusakan hutan berakhir pada terjadinya kemiskinan yang
semakin akut.
Cucu megatakan, upaya untuk mengatasi hal itu juga merupakan tanggung jawab para pekerja sosial.
Ia
menekankan para pekerja sosial dan perguruan tinggi harus mulai
mengarahkan obyek riset dan pengabdian pada dampak perubahan iklim.
"Sejauh
ini pekerja sosial di Indonesia bisa jadi tak memahami secara utuh apa
itu perubahan iklim, artinya pemahaman akan hal tersebut juga wajib
diperdalam oleh para pekerja sosial di Indonesia," jelasnya.
Memang
banyak langkah yang harus dilakukan oleh para pekerja sosial dalam ikut
berpartisipasi menangani dampak perubahan iklim. Hal terpenting sebagai
langkah awal adalah menggugah dan mengenalkan pekerja sosial lingkungan
hidup.
Lebih jauh, Cucu mengusulkan agar Indonesia dapat
memasukkan agenda pekerja sosial lingkungan hidup dalam melawan dampak
perubahan iklim pada COP 22 mendatang di Maroko.
"Kami berharap
pemerintah dapat mengapresiasi usulan ini agar peran pekerja sosial
lingkungan hidup dapat berkontribusi dalam penanganan dampak perubahan
iklim," tutupnya. Firmansyah - Yunanto Wiji Utomo