PortalHijau.Com - Sekretaris Perusahaan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Uhendi Haris menambahkan, hingga saat ini sekitar 30.000 hek...
PortalHijau.Com - Sekretaris Perusahaan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Uhendi
Haris menambahkan, hingga saat ini sekitar 30.000 hektare (ha) lahan
perkebunan teh sudah terkonversi. Akibatnya, produksi nasional hanya
bisa mengandalkan 120.000 ha tanaman teh dari sebelumnya berkisar
150.000 ha.
Dia mengatakan, penyebab konversi bermacam-macam. Karena itu,
profitabilitas petani teh harus ditingkatkan. Apabila tidak
menguntungkan, petani akan beralih ke tanaman lain, seperti sayuran.
“Dengan meningkatkan profitabilitas petani, sektor komoditas teh kita
juga bisa menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Caranya, melakukan
replanting atau mengganti tanaman teh yang ada dengan varietal unggul.
Yang bisa menghasilkan teh berkualitas, untuk specialty tea yang
berharga tinggi," kata Uhendi di Jakarta, Selasa (29/12).
Di sisi lain, Uhendi mengatakan, akibat kekeringan yang ditimbulkan
El Nino, produksi teh nasional tahun depan diprediksi anjlok dari
sebelumnya 120.000 ton menjadi hanya 70 ribu ton. Tanaman teh memang
sangat terpengaruh kondisi iklim. "Akibat El Nino, hingga Oktober tidak
ada hujan sama sekali. Kondisi itu mengancam tanaman teh. Akibatnya,
produksi tahun depan terpengaruh, bisa anjlok, hanya tinggal 70.000
ton,” kata dia. Damiana Ningsih/TL