PortalHijau.Com - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyatakan komitmen nol deforestasi yang digaungkan sejumlah korporasi sampai saat i...
PortalHijau.Com - Wahana
 Lingkungan Hidup (Walhi) menyatakan komitmen nol deforestasi yang 
digaungkan sejumlah korporasi sampai saat ini dinilai belum bisa 
dibuktikan karena banyak titik api ditemukan di wilayah konsesi yang 
punya komitmen nol deforestasi.
"Korporasi yang selama 
ini telah terbukti gagal sesunguhnya tidak lagi kredibel untuk bicara 
penanganan perubahan iklim," kata Kurniawan Sabar dari Eksekutif 
Nasional Walhi dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12/2015).
Dia 
mengingatkan bagaimana mungkin memberikan kembali kepada korporasi dalam
 menangani perubahan iklim, karena faktanya penyumbang emisi yang sangat
 besar dari praktek buruk korporasi dalam menjalankan bisnisnya.
Ia
 juga menyatakan merupakan suatu ironi bila negara masih terus 
memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk mengambil peran dalam 
mengatasi krisis dan perubahan iklim kepada korporasi yang terbukti 
telah gagal selama ini mengelola sumber daya alam.
"Bagaimana 
mungkin korporasi yang terbukti telah gagal dalam mengelola sumber daya 
alam masih terus diberi kepercayaan oleh negara/pemerintah, jika tidak 
ada kepentingan bagi kekuasaan untuk kongkalikong dalam menguasai tanah 
usaha lahan baru untuk konservasi," katanya.
Walhi juga mengajak 
konsumen untuk tidak terkecoh dengan iklan penyelamatan hutan dan gambut
 melalui donasi yang akan digalang oleh korporasi dari konsumen yang 
membeli produk mereka karena hal itu dinilai sedang mengalihkan 
tanggungjawab kerusakan hutan yang disebabkan oleh buruknya praktek 
buruk mereka kepada konsumen.
Sebelumnya, Presiden Jokowi 
menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen mengelola hutan secara 
berkesinambungan dan mendorong percepatan penggunaan energi baru 
terbarukan.
"Penggunaan energi baru terbarukan ditargetkan 
mencapai 23 persen pada tahun 2025, dan elektrifikasi pedesaan yang 
hampir tercapai 100 persen pada 2019," ucap Presiden Jokowi dalam 
konferensi pers di ruang VVIP Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu 
(2/12).
Sebagaimana diberitakan, Indonesia akan memperjuangkan 
pengelolaan hutan sebagai aset produktif bangsa tanpa mengabaikan 
kelestarian lingkungan dalam Conference of the Parties to The United 
Nations Frame on Climate Change (COP 21/CMP11) di Paris, 30 November-11 
Desember 2015.
Penasehat delegasi Indonesia COP 21 Christianto 
Wibisono melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (3/12) 
menyatakan, sebagai paru-paru dunia, hutan Indonesia harus dijaga, namun
 sebagai pemilik hutan terbesar ketiga di dunia, tidak ada larangan bagi
 Indonesia untuk memanfaatkan dan mengelola hutan bagi kemakmuran 
bangsa.
"Pada prinsipnya, kita akan memperjuangkan agar hutan 
tetap bisa dikelola sebagai aset produktif bangsa dengan tetap menjaga 
kelestarian," katanya. [tar]
