PortalHijau.Com - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) memberikan hibah sebesar 250 juta dolar AS atau senilai Rp3,5 ...
PortalHijau.Com - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) memberikan hibah
sebesar 250 juta dolar AS atau senilai Rp3,5 triliun untuk berbagai
program lingkungan yang akan diimplementasikan selama 2015-2019 di
Indonesia.
"USAID sebagai organisasi pelopor kerja sama dengan Indonesia, ingin
mengembangkan dan mengatur beberapa program konservasi lingkungan,"
tutur Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O. Blake Jr. dalam konferensi
pers di Jakarta, Rabu.
Dana tersebut akan dialokasikan dengan rincian 70 juta dolar AS
untuk sektor kehutanan dan penggunaan lahan, 40 juta dolar AS untuk
manajemen kelautan dan perikanan, 40 juta dolar AS untuk pelayanan air
dan sanitasi, 20 juta dolar AS untuk pengembangan energi bersih, 19 juta
dolar AS untuk upaya adaptasi terhadap perubahan iklim, serta 60 juta
dolar AS untuk kerja sama peningkatan kapasitas pendidikan tinggi dan
teknologi sains pengurangan bencana.
Adapun target yang ingin dicapai yakni meningkatkan pengelolaan
hutan dengan luasan 8,4 juta hektare, melindungi 6 juta hektare
ekosistem laut, termasuk ekosistem terumbu karang, serta menyediakan air
bersih dan pelayanan sanitasi untuk 1,5 juta penduduk miskin Indonesia.
Untuk memastikan bahwa program ini akan menghasilkan pengaruh nyata
dan maksimal, ujar Blake, USAID tidak hanya bekerjasama dengan berbagai
kementerian dan pemda, namun juga dengan pihak swasta dan masyarakat
lokal termasuk universitas, LSM, dan kelompok agama.
Terkait program tersebut, Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber
Daya Air Kementerian PPN/Bappenas Basah Hernowo menuturkan bahwa selama
ini pengelolaan sumber daya alam untuk mencapai kesejahteraan selalu
menjadi tantangan tersendiri.
Banjir, kekeringan, penebangan liar, dan penangkapan ilegal
merupakan beberapa kendala yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam
mengelola SDA.
"Kerja sama dengan USAID menjadi sangat penting karena kita butuh
dukungan berbagai pihak tentang bagaimana mengelola sumber daya melimpah
secara berkelanjutan," kata Basah.
Program pengelolaan lingkungan USAID yang akan dilaksanakan di lima
provinsi yaitu Aceh, Kalimantan Tengah, Papua, Sulawesi Selatan, Jawa
Timur itu diakuinya bertujuan untuk memenuhi target Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) pemerintah Indonesia.
"Selain pemerintah, pemangku kepentingan lain juga akan dilibatkan.
Kami berharap program ini tidak hanya membawa pengaruh positif dalam hal
kebijakan tetapi juga untuk masyarakat setempat," ujar dia. B Kunto Wibisono