PortalHijau.com - Tumpukan sampah karton dus kemasan terlihat menumpuk di salah satu sudut ruangan di dalam sebuah gudang yang berdindin...
PortalHijau.com - Tumpukan sampah karton dus kemasan terlihat menumpuk di salah satu sudut
ruangan di dalam sebuah gudang yang berdinding papan kayu.
Di depan gudang terlihat banyak tumpukan sampah plastik dari minuman yang terbungkus dalam karung besar.
Seorang
lelaki berkulit agak hitam, dengan cekatan membersihkan satu per satu
gelas plastik dengan pisau dan kemudian memasukan dalam karung plastik.
Arman
(30), warga Kelurahan Lamangga, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, ini
sudah hampir setahun melakukan usaha pengolahan sampah.
“Mungkin
sebagian orang tidak mau bekerja mengolah sampah seperti saya ini. Tapi
dari sampah ini, saya bisa mencukupi anak dan istri saya serta enam
karyawan saya,” kata Arman, Selasa (22/12/2015).
Dari hasil mengumpulkan sampah, Arman mengaku bisa memperoleh keuntungan sekitar Rp 15 juta tiap bulannya.
Awal
mulanya, lelaki yang hanya mengenyam pendidikan sampai di bangku SMP
ini mengaku bekerja mengumpulkan sampah kepada orang lain. Ia terus
belajar hingga dipercaya untuk menjadi asir di pengolahan sampah
tersebut.
Setelah 10 tahun bekerja dengan orang lain, Arman kemudian mencoba melakukan usaha sendiri setelah mempunyai modal sendiri.
“Setelah
modal saya terkumpul, saya coba lakukan sendiri. Mulanya karyawan saya
hanya dua orang, tapi sekarang sudah ada enam orang. Mereka ada yang
sekolah ada juga yang tidak sekolah," kata dia.
"Mereka ada yang mencari sampah ada juga yang menjaga di sini,” tutur dia lagi.
Sampah
yang dikumpulkan yakni sampah plastik, kartus dus kemasan, besi tua dan
kertas. Sampah tersebut dipilah-pilah dan dikumpulkan satu macam
jenisnya dan kemudian ia jual ke produsen pengolahan sampah.
“Kalau
ada yang datang bawa sampah, kami timbang kemudian kami beli sampahnya.
Kalau kertas, harganya Rp 1.200 per kilogram, besi Rp 2.000 per
kilogram, dan plastik Rp 2.000 per kilogram. Tapi harganya masih naik
turun,” ucap Arman.
Bila mengingat perjuangannya, ayah dari empat
orang anak ini, mengaku sangat mensyukuri keadaannya yang sekarang. Ia
selalu mendapatkan dukungan dari istrinya, Wa Tema.
“Saya sangat
bersyukur, ada istri yang selalu mendukung dan tidak malu dengan
pekerjaan saya. Bagi saya adalah selalu berusaha dan selalu kuat. Jangan
malu dengan pekerjaan kita yang penting pekerjaan itu halal,” ujar dia. Glori K Wadrianto