Kerak Ungu (Acridotheres tristis), Burung Alien Invasif Terburuk di Dunia
loading...
PortalHijau.Com - Kerak ungu (Acridotheres tristis) memiliki bulu berwarna
kecoklatan dengan kepala lebih gelap. Bagian iris burung kerak ungu
berwarna kemerahan dan paruhnya berwarna kuning. Ciri khas yang
membedakan kerak ungu dengan jenis kerak yang lain adalah adanya kulit
tanpa bulu di sekitar mata yang berwarna kuning dan tidak memiliki
jambul. Saat terbang, terlihat kilapan berwarna putih di sayapnya.
Burung kerak ungu menghuni habitat terbuka, lapangan, pekarangan,
pemukiman dan perkotaan. Biasanya hidup dalam kelompok. Kerak ungu
merupakan burung omnivora, mencari makan sendirian atau berpasangan,
biasanya diatas tanah. Burung ini bergabung membentuk koloni sarang di
pepohonan, kadang anggota koloni mencapai ribuan individu.
Kerak ungu persebaran alaminya di Sumatera dan Kalimantan. Keberadaan
burung ini di ruang terbuka hijau di DKI Jakarta merupakan burung
peliharaan warga yang lepas atau sengaja dilepas oleh pemiliknya karena
sudah tidak sanggup untuk memeliharanya. Burung ini sekarang sudah
banyak tersebar di wilayah Jakarta bahkan di beberapa wilayah di Jawa.
Kerak ungu merupakan jenis alien yang bersifat invasif.
Adanya penghalang (barier) seperti penghalang geografi,
yaitu sungai, laut dan pegunungan, menjadikan beberapa jenis burung
tidak dapat ditemukan di daerah lain atau biasa disebut endemik. Namun
untuk burung jenis alien invasif, keberadaan dan persebarannya di alam
mampu tersebar luas.
Terdapat beberapa jenis burung yang tersebar secara global karena
kemampuan penyebarannya yang lebih baik dan dapat menyesuaikan diri pada
berbagai kondisi lingkungan bahkan pada kondisi yang tidak
menguntungkan. Dan, jenis burung kerak ungu termasuk kategori 100 jenis
avifauna alien invasif terburuk di dunia.
Disadari atau tidak, seiring dengan kemajuan teknologi, beberapa
perilaku masyarakat dapat menghadirkan jenis-jenis burung asing (alien species)
di suatu kawasan seperti burung kerak ungu. Burung asing adalah burung
yang dibawa atau terbawa masuk ke dalam kawasan secara tidak alami.
Jenis burung alien dapat memasuki kawasan baru dengan
beberapa cara, antara lain melalui perdagangan untuk dijadikan
peliharaan lalu terlepas ke alam atau terbawa oleh alat transportasi
jarak jauh.
Keberadaan kerak ungu dapat mengancam keberadaan burung lokal yang
sudah ada di habitat alaminya. Hal ini dikarenakan burung alien invasif
lebih unggul dalam kompetisi mencari makan dan membuat sarang. Ahmad Baihaqi
Portal Komentar