PortalHijau.com - Sebuah perusahaan startup dari Kanada mendapat rejeki nomplok ketika buruknya polusi udara di beberapa bagian Tiongkok...
PortalHijau.com - Sebuah perusahaan startup dari Kanada mendapat rejeki nomplok ketika buruknya polusi udara di beberapa bagian Tiongkok membuat penjualan udara dalam botol pun meningkat pesat.
Vitality Air, nama perusahaan tersebut didirikan di kota Edmonton, Kanada tahun 2014, namun baru mulai menjual udara di Tiongkok sekitar dua bulan yang lalu, demikian dilansir dari The Daily Telegraph. Menurut co-founder, Moses Lam, "pengiriman kami yang perdana sebanyak 500 botol udara segar habis dalam waktu 4 hari." Sedangkan pengiriman berikutnya sebanyak 4000 botol sedang dalam perjalanan ke Tiongkok, meski hampir semuanya sudah laku terjual.
Satu botol dengan volume 7.7 liter udara segar dari Taman Nasional Banff di Pegunungan Rocky Mountains dijual seharga 100 yuan, atau kurang lebih Rp. 200.000. Harga ini sekitar 50 kali lipat harga air mineral di Tiongkok.
Kebanyakan dari pemesan berasal dari kota-kota besar di timur laut dan selatan negara Tirai Bambu tersebut, dimana polusi udara yang memburuk telah menjadi hal sehari-hari.
Kantor berita Xinhua juga memuat foto dari pusat kota Shanghai pada hari Selasa (15/12) dengan judul "Asap dan kabut berat kembali melanda Tiongkok!", seolah-olah berbagi frustrasi masyarakat terhadap buruknya cuaca di kota tersebut.
Memburuknya cuaca di beberapa bagian negara ini terjadi hanya seminggu setelah pemerintah mengeluarkan darurat polusi yang memaksa separuh dari kendaraan untuk tidak digunakan.
Vitality Air pada awalnya memulai usahanya sebagai lelucon ketika kedua co-founder Moses Lam dan Troy Paquette mengisi sekantung plastik dengan udara dan menjualnya melalui situs e-commerce eBay, seharga ekuivalen Rp. 10.000. Akan tetapi penjualan kantong kedua justru laku dengan harga ekuivalen Rp. 2.2 juta.
"Baru pada saat itu, kami menyadari bahwa ada pasar untuk komoditas ini," ungkap Lam.
Vitality Air menjual udara segar dan oksigen murni di Amerika Utara, India dan Timur Tengah. Tetapi pasar terbesar adalah di Tiongkok.
Tantangan terbesar dalam menjual udara segar ini bagi Vitality Air adalah mengejar permintaan, karena hingga kini, setiap botol udara diisi secara manual.
Vitality Air, nama perusahaan tersebut didirikan di kota Edmonton, Kanada tahun 2014, namun baru mulai menjual udara di Tiongkok sekitar dua bulan yang lalu, demikian dilansir dari The Daily Telegraph. Menurut co-founder, Moses Lam, "pengiriman kami yang perdana sebanyak 500 botol udara segar habis dalam waktu 4 hari." Sedangkan pengiriman berikutnya sebanyak 4000 botol sedang dalam perjalanan ke Tiongkok, meski hampir semuanya sudah laku terjual.
Satu botol dengan volume 7.7 liter udara segar dari Taman Nasional Banff di Pegunungan Rocky Mountains dijual seharga 100 yuan, atau kurang lebih Rp. 200.000. Harga ini sekitar 50 kali lipat harga air mineral di Tiongkok.
Kebanyakan dari pemesan berasal dari kota-kota besar di timur laut dan selatan negara Tirai Bambu tersebut, dimana polusi udara yang memburuk telah menjadi hal sehari-hari.
Kantor berita Xinhua juga memuat foto dari pusat kota Shanghai pada hari Selasa (15/12) dengan judul "Asap dan kabut berat kembali melanda Tiongkok!", seolah-olah berbagi frustrasi masyarakat terhadap buruknya cuaca di kota tersebut.
Memburuknya cuaca di beberapa bagian negara ini terjadi hanya seminggu setelah pemerintah mengeluarkan darurat polusi yang memaksa separuh dari kendaraan untuk tidak digunakan.
Vitality Air pada awalnya memulai usahanya sebagai lelucon ketika kedua co-founder Moses Lam dan Troy Paquette mengisi sekantung plastik dengan udara dan menjualnya melalui situs e-commerce eBay, seharga ekuivalen Rp. 10.000. Akan tetapi penjualan kantong kedua justru laku dengan harga ekuivalen Rp. 2.2 juta.
"Baru pada saat itu, kami menyadari bahwa ada pasar untuk komoditas ini," ungkap Lam.
Vitality Air menjual udara segar dan oksigen murni di Amerika Utara, India dan Timur Tengah. Tetapi pasar terbesar adalah di Tiongkok.
Tantangan terbesar dalam menjual udara segar ini bagi Vitality Air adalah mengejar permintaan, karena hingga kini, setiap botol udara diisi secara manual.