PortalHijau.Com - Air asam merupakan tanda dari terumbu karang yang sehat. Sebuah studi memberikan pemahaman baru bagi kita tentang bagai...
PortalHijau.Com - Air
asam merupakan tanda dari terumbu karang yang sehat. Sebuah studi memberikan
pemahaman baru bagi kita tentang bagaimana terumbu karang mungkin bereaksi
terhadap perubahan iklim.
Andreas
Andersson dari Scripps Institution of Oceanography di San Diego, California,
dan rekan-rekannya memonitor terumbu karang di Bermuda selama lima tahun.
Mereka menemukan bahwa lonjakan keasaman terkait dengan pertumbuhan karang yang
meningkat.
"Awalnya
kami benar-benar bingung dengan hal ini," kata Andersson. "Ini
benar-benar berlawanan dengan apa yang kami perkirakan dalam skenario
pengasaman laut."
Para
peneliti mengamati kimiawi air di karang antara tahun 2007 dan 2012. Selama
waktu itu, ada dua lonjakan tajam keasaman, yaitu pada tahun 2010 dan 2011.
Tim
menemukan bahwa pertumbuhan karang sendiri membuat air lebih asam karena karang
menyedot alkali karbonat dari air untuk membangun kerangka mereka. Karang juga
memakan lebih banyak makanan selama periode aktivitas tinggi ini dan memompa
lebih banyak CO2 ke dalam air, sehingga meningkatkan keasaman lebih lanjut.
Para
peneliti mencoba untuk mencari tahu apa yang mendorong perubahan dalam
pertumbuhan karang dan keasaman air. Untungnya, ada sebuah stasiun yang
berfungsi untuk mengukur kimiawi laut berjarak 80 kilometer dari lepas pantai.
Mereka menemukan bahwa dua lonjakan tajam dalam pertumbuhan karang dan keasaman
bertepatan dengan puncak mekarnya fitoplankton--tanaman bersel tunggal yang
jadi makanan karang.
Semua
potongan-potongan fakta ini tampaknya saling berkaitan: fitoplankton mekar dan
memberi makan karang, membuat tingkat pertumbuhannya lebih tinggi dan tingkat
keasaman air yang lebih besar di sekitar karang.
Teka-teki
terumbu karang
Hasil
penelitian semakin menambah rumit pertanyaan tentang bagaimana terumbu karang
akan menanggapi perubahan iklim, dengan meningkatkan keasaman lautan?
"Apakah
karang akan peduli terhadap pH laut jika mereka memiliki banyak makanan dan
cahaya? Pada titik ini, kita tidak sepenuhnya tahu jawaban untuk pertanyaan
itu," kata Andersson.
Terumbu
karang tampaknya tidak ambil pusing terhadap fluktuasi keasaman lokal yang
mereka sebabkan, yang mana jauh lebih besar daripada yang kita harapkan dari
perubahan iklim.
Malcolm
McCulloch dari University of Western Australia di Perth mengatakan, karang
tampaknya tidak terpengaruh sama sekali dalam simulasi keasaman yang
diperkirakan akan terjadi pada tahun 2100.