JAKARTA - Pengelolaan lahan gambut lestari atau berwawasan lingkungan bisa dilakukan dengan penerapan teknologi tata kelola air (ekohid...
JAKARTA -
Pengelolaan lahan gambut lestari atau berwawasan lingkungan bisa dilakukan
dengan penerapan teknologi tata kelola air (ekohidro). Inovasi teknologi ini
dinilai mampu mempertahankan fungsi lahan gambut sebagai penyimpan karbon dan
menjaga kelangsungan plasma nutfah.
Gambut
merupakan tanah yang memiliki bahan organik tinggi, pH rendah, berat jenis (BD)
rendah, miskin unsur hara makro dan mikro. Secara alami gambut subur dicirikan
oleh adanya kadar abu yang tinggi.
Sekretaris
Jenderal Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI), Suwardi mengatakan, ekohidro
bisa diterapkan pada lahan masyarakat hingga perkebunan skala besar, seperti
sawit dan hutan tanaman industri (HTI).
"Gambut
merupakan lahan masa depan bagi pertanian, perkebunan dan HTI bisa dikelola
dengan tepat. Hanya saja perlu teknologi dan pengelolaan yang baik,"
katanya dalam diskusi Penerapan Teknologi Dalam Pengelolaan Gambut Lestari, di
Jakarta, Selasa (23/12).
Diskusi
tersebut digelar oleh Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Indonesia dan PT Riau Andalan Pulp and Paper.
Terkait
luasan lahan gambut, kini lahan gambut di Indonesia mencapai 14,9 juta hektare
(ha) dan 55 persennya masih dalam bentuk hutan.
Suwardi
menjelaskan, lahan gambut yang dimanfaatkan untuk pertanian, perkebunan dan HTI
saat ini baru mencapai 20 persen atau 2,4 juta ha. Sebagian lahan tersebut
dimanfaatkan untuk perkebunan sawit seluas 1,6 juta ha, sisanya sekitar 20
persen atau 3,9 juta ha adalah lahan terdegradasi. Sisanya 0,6 juta ha adalah
lahan bekas tambang, dan 10 persen untuk infrastruktur dan fasilitas umum.
"Pemanfaatan
lahan gambut di Indonesia belum optimal, karena sebagian pihak hanya melihatnya
dari sisi lingkungan. Pemanfaatan lahan gambut dituding sebagai penyebab
emisi," paparnya.
Padahal
sebenarnya, pengelolaan gambut yang baik akan mampu menekan emisi, dibanding
lahan terdegradasi.
Pemilihan
tanaman yang adaptif untuk lahan gambut sangat penting. Tanaman pangan dan
hortikultura dapat ditanam pada gambut subur di pinggir sungai, yang mendapat
limpasan lumpur dan air sungai.
Sementara
itu tanaman seperti Acasia
crrassicarpa, karet dan kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada
gambut dengan penerapan teknologi pengelolaan air dan teknologi pupuk.
Sumber : Beritasatu, Foto : Ilustrasi/greenpeace