BENER MERIAH - Gangguan gajah yang terjadi sejak dua pekan terakhir di Dusun Sejahtera, Desa Rimba Raya, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kab...
BENER MERIAH - Gangguan gajah yang terjadi sejak dua pekan
terakhir di Dusun Sejahtera, Desa Rimba Raya, Kecamatan Pintu Rime Gayo,
Kabupaten Bener Meriah dilaporkan meluas ke dusun-dusun lain di desa tersebut.
Jumlah pengungsi yang ditampung di ibu kota kecamatan di Blang Rakal juga
bertambah dari dua hari sebelumnya 26 KK (93 jiwa) kini sudah mencapai 52 KK
(153 jiwa).
Camat Pintu Rime Gayo, Drs Mukhtar yang ditanyai Serambi, Jumat (30/10) sore mengatakan, hingga kemarin tercatat 52 KK (153 jiwa) pengungsi yang ditampung di ibu kota kecamatan. Bertambahnya jumlah pengungsi karena banyak yang sebelumnya hanya ‘transit’ di rumah famili sambil menunggu perkembangan, memutuskan bergabung dengan warga lainnya yang sudah berada di ibu kota kecamatan. “Mereka belum berani kembali karena gangguan gajah belum berhenti malah sudah melebar ke dusun-dusun lain di Desa Rimba Raya,” kata Camat Mukhtar.
Ditanya bagaimana penanganan terhadap pengungsi yang kini menyesaki ibu kota kecamatan, menurut Mukhtar sejauh ini tak ada masalah. Logistik ditanggung oleh Pemkab Bener Meriah melalui Dinas Sosial dan BPBD. Sedangkan sampai kapan pengungsi di ‘kamp’ kecamatan, belum bisa dipastikan tetapi yang jelas sebelum gajah yang ‘menguasai’ desa berhasil digiring kembali ke habitatnya, masyarakat masih tetap bertahan di pengungsian.
Dampak dari pengungsian tersebut diakui oleh Camat Pintu Rime Gayo sangat merugikan masyarakat karena lahan usaha mereka menjadi telantar, begitu juga harta benda ditinggalkan begitu saja. “Mereka adalah petani kopi dan tanaman tumpang sari lainnya yang sangat giat berusaha. Namun karena ada kejadian begini, mereka harus meninggalkan kampung. Semoga ada solusi secepatnya agar mereka bisa pulang dan hidup normal lagi,” ujar Mukhtar.
Seperti diberitakan, Dusun Sejahtera di Desa Rimba Raya, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah sejak Selasa (27/10) malam kosong karena semua warganya memilih mengungsi ke ibu kota kecamatan karena dusun mereka dikuasai gajah sejak dua pekan terakhir.
Informasi awal peristiwa itu diterima Serambi dari relawan RAPI Bener Meriah, Zul Abri (JZ01JUL). Menurut Zul, sejak Selasa (27/10) sore pihaknya bersama Camat Pintu Rime Gayo, Drs Mukhtar dan unsur muspika mengevakuasi seluruh warga Dusun Sejahtera karena mereka semakin takut dengan gangguan gajah. Dusun Sejahtera merupakan salah satu dusun di Desa Rimba Raya yang berjarak sekitar 16 kilometer dari ibu kota kecamatan di Blang Rakal atau satu kilometer dari pinggiran Jalan Nasional Bireuen-Takengon. Kawasan itu berbatasan dengan aliran Krueng Peusangan.(nas)
Camat Pintu Rime Gayo, Drs Mukhtar yang ditanyai Serambi, Jumat (30/10) sore mengatakan, hingga kemarin tercatat 52 KK (153 jiwa) pengungsi yang ditampung di ibu kota kecamatan. Bertambahnya jumlah pengungsi karena banyak yang sebelumnya hanya ‘transit’ di rumah famili sambil menunggu perkembangan, memutuskan bergabung dengan warga lainnya yang sudah berada di ibu kota kecamatan. “Mereka belum berani kembali karena gangguan gajah belum berhenti malah sudah melebar ke dusun-dusun lain di Desa Rimba Raya,” kata Camat Mukhtar.
Ditanya bagaimana penanganan terhadap pengungsi yang kini menyesaki ibu kota kecamatan, menurut Mukhtar sejauh ini tak ada masalah. Logistik ditanggung oleh Pemkab Bener Meriah melalui Dinas Sosial dan BPBD. Sedangkan sampai kapan pengungsi di ‘kamp’ kecamatan, belum bisa dipastikan tetapi yang jelas sebelum gajah yang ‘menguasai’ desa berhasil digiring kembali ke habitatnya, masyarakat masih tetap bertahan di pengungsian.
Dampak dari pengungsian tersebut diakui oleh Camat Pintu Rime Gayo sangat merugikan masyarakat karena lahan usaha mereka menjadi telantar, begitu juga harta benda ditinggalkan begitu saja. “Mereka adalah petani kopi dan tanaman tumpang sari lainnya yang sangat giat berusaha. Namun karena ada kejadian begini, mereka harus meninggalkan kampung. Semoga ada solusi secepatnya agar mereka bisa pulang dan hidup normal lagi,” ujar Mukhtar.
Seperti diberitakan, Dusun Sejahtera di Desa Rimba Raya, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah sejak Selasa (27/10) malam kosong karena semua warganya memilih mengungsi ke ibu kota kecamatan karena dusun mereka dikuasai gajah sejak dua pekan terakhir.
Informasi awal peristiwa itu diterima Serambi dari relawan RAPI Bener Meriah, Zul Abri (JZ01JUL). Menurut Zul, sejak Selasa (27/10) sore pihaknya bersama Camat Pintu Rime Gayo, Drs Mukhtar dan unsur muspika mengevakuasi seluruh warga Dusun Sejahtera karena mereka semakin takut dengan gangguan gajah. Dusun Sejahtera merupakan salah satu dusun di Desa Rimba Raya yang berjarak sekitar 16 kilometer dari ibu kota kecamatan di Blang Rakal atau satu kilometer dari pinggiran Jalan Nasional Bireuen-Takengon. Kawasan itu berbatasan dengan aliran Krueng Peusangan.(nas)