Oleh : Nasril Lubis Pemanasan global merupakan isu yang sangan familiar di masyarakat, bahkan mendunia. Isu pemanasan global tidak hany...
Oleh : Nasril Lubis
Pemanasan
global merupakan isu yang sangan familiar di masyarakat, bahkan mendunia. Isu
pemanasan global tidak hanya tersebar di kalangan akademisi, rakyat jelata yang
tidak berpendidikan sekali pun jika ditanya, pasti mereka telah mengetahui apa
itu pemanasan global. Isu pemanasan global ini sangat menimbulkan keresahan di
masyarakat. Masyarakat mengkhawatirkan akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan
global, karena pemanasan global memberikan ancaman yang nyata terhadap
keselamatan lingkungan hidup. Kondisi inilah yang menimbulkan ketakutan yang
menyelimuti keseharian masyarakat.
Salah
satu factor yang menyebabkan kenaikan pemanasan global adalah penurunan luas
hutan yang merupakan paru-paru dunia yang disertai dengan menirunnya populasi
tumbuhan. Penurunan populasi tumbuhan ini merusak keseimbangan alam. Tubuhan
yang berperan sebagai penyerap CO2 (carbon dioxide)sebagai
bahan baku fotosintesis semakin berkurang.
Kondisi
ini menimbulkan penumpukan CO2 di atmosfir. Penumpukan CO2 di atmosfir akan
meningkatkan suhu bumi karena panas bumi tidak dapat menembus lapisan atmosfer,
sehingga panas bumi akan dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Sehingga
terjadi peningkatan panas di permukaan bumi. Sebaliknya, produksi O2 hasil fotosintesis
semakin menurun. Penurunan produksi O2 terjadi karena
semakin berkurangnya jumlah tumbuhan sebagai produsen O2.
Penurunan
populasi tubuhan sebagai factor penyebab pemanasan global tidak bisa dipandang
sebelah mata. Jika dipandang sebelah mata maka permasalahan ini akan semakin
kompleks. Permasalahan ini tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah.
Setiap elemen masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam upaya penyelamatan
lingkungan hidup. Dengan demikian, pemerintah harus bekerja sama dengan seluruh
elemen masyarakan dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup.
Pemanfaatan
pekarangan rumah sebagai tempat bercocok tanam merupakan aksi nyata yang dapat
dilakukan. Pekarangan rumah dapat dijadilan sebagai tempat bercocok tanam.
Bercocok tanam di pekarangan dapat dilakukan dengan menanam tanaman langsung di
tanah pekarangan atau menggunakan pot bagi pekarangan yang sudah terlanjur
ditutupi oleh lapisan semen. Berbagai jenis tanaman juga dapat ditanam di
pekarangan. Tanaman yang dapat ditanami bisa berupa tanaman hias, maupun
tanaman pangan. Dengan bercocok tanam tanaman di pekarangan akan meningkatkan
kembali populasi tumbuhan.
Banyak
keutungan yang diperoleh dari bercocok tanam pekarangan rumah. Bercocok tanam
pekarangan rumah denga tumbuhan akan memberikan kesejukan tersendiri bagi
penghuni rumah. Keberadaah tanaman di area pekarangan akan memberikan keindahan
yang dapat memanjakan pandangan. Kemudian hasil dari bercocok tanam di
pekarangan dapat dapat mengurangi pengeluaran apabila yang ditanami di
pekarangan merupakan tanaman pangan yang dapat dikonsumsi. Keuntungan yang
paling utama adalah, dengan bercocok tanam di pekarangan rumah kita telah
melakukan aksi nyata dalam mencegah terjadinya pemanasan global.
Bercocok
tanam di pekarangan secara langsung akan meningkatkan populasi tumbuhan. Dengan
meningkatnya populasi tumbuhan maka pemanasan global dapat dicegah. Karena
tubuhan yang ditanami akan secara langsung menyerap CO2 terkandung di
atmosfer. CO2yang diserap dari
atmosfer akan digunakan sebagai bahan baku fotosintesis tumbuhan. Sehingga
kandungan CO2 di atmosfir akan
semakin berkurang. Jika CO2 diatmosfer berkurang
maka panas bumi akan dengan mudah menembus lapisan atmosfir. Dengan demikian
panas yang dipancarkan bumi tidak dipantulkan lagi ke permukaan bumi. Sehingga
suhu permukaan bumi akan semakin stabil dan ancaman pemanasan global terhadap
lingkungan hidup dapat ditekan.
Tanaman
yang di tanam dipekarangan akan menghasilkan O2sebagai hasi
fotosintesis. O2 hasil fotosintesis
oleh tanaman akan dilepaskan kembali keatmosfir. Semakin banyak populasi
tumbuhan maka O2 yang dihasilkan akan
semakin banyak, dan O2 yang dilepaskan ke
atmosfer akan semakin banyak. Dengan demikian kandungan O2 di atmosfir akan
semakin meningkat. Jika kandungan O2di atmosfir meningkat
maka kebutuhan O2 akan terpenuhi.
Selain itu, keberadaan O2 yang bersuhu dingin
akan memberikan kesejukan tersendiri bagi lingkungan hidup.
Begitu
banyak manfaat yang diperoleh dari bercocok tanam di pekarangan rumah. Mengacu
pada manfaat yang akan di peroleh seharusnya setiap orang akan menyisihkan
sebagaian dari waktu yang dimilikinya untuk menyempatkan diri melakukan
aktivitas bercocok tanam di pekarangan rumahnya. Semakin banya orang yang sadar
dan melakukan aktifitas itu, maka hasil yang nyata akan diperoleh. Pemandangan
kota yang dulunya terkesan dengan gedung-gedung bertingkat, akan berubah
menjadi pemandangan yang menyejukkan. Yang paling utama dari seluruh manfaat
yang akan diperoleh, dengan melaksanakan aktifitas bercocok tanam di
pekarangan, maka kita telah berperan aktif dalam upaya penyelamatan lingkungan
hidup dari ancaman pemanasan global.