Peningkatan erosi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tamiang khususnya dikawasan Desa Tanjung Seumentoh Kecamatan Karang Baru, menjadi perhati...
Peningkatan erosi di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Tamiang khususnya dikawasan Desa Tanjung Seumentoh Kecamatan Karang Baru,
menjadi perhatian PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) Rantau,
melalui dana CSR PDSI dengan program Go Greennya, melakukan penanaman Tanaman
Bambu Apus di DAS Kampung Tanjung Seumentoh, pada sabtu (28/11).
Menurut Iqbal Maulana dari PDSI Rantau penanaman
bambu apus sebanyak 380 batang disepanjang DAS Tamiang ini sebagai wujud
kepedulian terhadap kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam itu
sendiri. "Penanaman bambu apus guna mencegah erosi agar tidak meluas ke
bahu jalan" ujar Iqbal Maulana yang didampingi Kamaluddin dari PDSI Rantau
pada lounching perdana penanaman bambu.
Selain itu, sambung Iqbal kembali, penanaman terhadap
DAS Tamiang Tanjung Seumentoh ini dapat menyelematkan aset-aset Pertamina yang
berada di pinggiran DAS Tamiang Tanjung Seumentoh. "Dalam melakukan
penanaman dan perawatan pohon bambu selama tiga bulan ke depan, kami mengikut
sertakan masyarakat sekitar Kampung Tanjung Seumentoh, sebagai duta lingkungan
sebanyak 10 orang" katanya.
Iqbal juga mengungkapkan, sebelumnya PDSI juga
telah menanam pohon terambu besi dalam program kelestarian lingkungan di
sekitar DAS ini juga.
Sementara itu, Zulkarnain pendamping program CSR
PDSI dari Ihsan Gemilang Foundation (IGiF) pemilihan tanaman bambu apus ini
diharapkan tanaman bambu ini kedepannya dapat dimanfaatkan masyarakat dalam
aktivitas kerajinan bambu, sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian
masyarakat sekitarnya.
Pada acara lounching yang dihadiri masyarakat
sekitar, Amirul Mukminin Datok Penghulu Kampung Tanjung Seumentoh menyampaikan
terima kasih kepada PDSI. "Pertama atas bantuan komputer yang diberikan
PDSI ke Kampung Tanjung Seumentoh dan Penanaman bambu disekitar DAS
Kampung" katanya.
Masih menurutnya, dalam penanganan erosi di DAS,
berharap PDSI mampu membuat program yang lebih cepat berdampak dalam penanganan
erosi. Dikarenakan dalam melakukan penanaman perlu waktu hingga tanaman menjadi
besar. "Dikhawatirkan bambu belum besar sudah dihantam air hingga
tenggelam kedasar sungai"terangnya. (andi)
Sumber : suara-tamiang.com