Katang adalah tanaman liar yang biasa hidup di pinggiran pantai. Banyak orang yang tidak tahu akan tanaman ini, bahkan beberapa orang...
Katang adalah tanaman liar yang biasa hidup di
pinggiran pantai. Banyak orang yang tidak tahu akan tanaman ini, bahkan
beberapa orang mungkin akan memandang sebelah mata tanaman ini dan akan
menganggapnya sebagai gulma yang mengganggu pandangan sebelum tau fungsinya.
Katang memang bukanlah tanaman berbatang, yang memiliki karakter sebagai
tanaman yang dapat tumbuh besar dan tinggi seperti jenis tanaman dengan akar
tunggang lain yang digaungkan sebagai penahan abrasi. Katang adalah tanaman rambat
yang memiliki akar serabut.
Konservasi - “Katang itu bisa dikatakan sebagai tameng abrasi,” tutur Watin (55) warga Parangtritis sekaligus sebagai pemerhati dan penggiat lingkungan di pesisir pantai selatan. Katang dinilai efektif menahan abrasi dibandingkan cemara udang dan tanaman bakau. Cemara udang mudah tumbang dan hanyut terseret ombak yang kuat. Bakau memiliki karakter yang hanya dapat tumbuh pada tanah gambut dan berlumpur ataupun pada tanah liat, sementara di pesisir pantai selatan Jogja ini memiliki karakter pantai yang berpasir. Jika ditanam di lahan pasir, perlu adaptasi dalam waktu yang lama dan belum tentu juga bakau dapat bertahan hidup di lahan pasir. Selan itu, abrasi juga banyak terjadi pada pantai-pantai yang dasarnya tertutupi oleh pasir.
Katang dapat difungsikan sebagai solusi baru penahan abrasi yang selama ini belum banyak dilirik. Abrasi memang sulit dikendalikan karena memang merupakan faktor dari alam. Tetapi, setidaknya tanaman katang ini mampu memberhentikan dan menekan pasir agar tidak leluasa bertebaran atau dengan mudah terseret ombak. Katang, tanaman merambat yang memiliki perakaran serabut, dengan serabutnya yang banyak menjadikan pasir tidak mudah lari dan mampu ditahan oleh katang. Pasir yang tertahan oleh katang akan membentuk sebuah gunungan.
Ketika ombak yang membawa pasir menerpa katang, secara otomatis pasir akan menutupi seluruh permukaan katang hingga tidak terlihat. Namun, katang memiliki keunikan tersendiri. Ketika malam hari seluruh bagian tanamannya tertutup pasir, pada keesokan harinya tanaman tersebut sudah mampu muncul kembali ke permukaan tanpa ada kerusakan sedikit pun pada seluruh bagian tanamannya. Perakaran katang juga tetap menempel kuat pada pasir. Selain itu, katang dapat muncul kembali dalam keadaan yang tetap subur seperti sebelum tertutup pasir dan tidak layu.
Menurut Bintari Rochim, Direktur Research & Development PT Indmira, Katang mampu berkembang biak di lahan pasir pantai yang punya karakteristik memiliki porositas tinggi, memiliki kandungan bahan organik yang rendah, berkadar garam tinggi, dan mampu bertahan pada suhu yang tinggi. Karakteristik katang yang memiliki daun tebal berbentuk mangkok , melengkung, dan berlapis lilin, menjadikannya mampu menahan penguapan dari suhu yang tinggi dan mampu menjaga kelembaban daunnya. Sehingga, karena kekuatannya di dalam bertahan itulah yang menjadikannya cocok dikembangbiakkan sebagai penahan abrasi.
Cara mengembangbiakkan katang tidaklah sulit. Pada musim kemarau saja tanaman ini dapat tumbuh dengan baik, terlebih pada musim hujan, katang dapat dengan mudahnya tumbuh dengan subur. Menurut Watin, cara terbaik membudidayakan katang adalah dengan cara stek. Sebab, apabila mengembangbiakkan dengan menanam bijinya, akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pertumbuhannya. Batang yang sudah di stek langsung saja ditancapkan pada pasir, maka dengan sendirinya katang akan tumbuh.
Penulis: Hijauku
Konservasi - “Katang itu bisa dikatakan sebagai tameng abrasi,” tutur Watin (55) warga Parangtritis sekaligus sebagai pemerhati dan penggiat lingkungan di pesisir pantai selatan. Katang dinilai efektif menahan abrasi dibandingkan cemara udang dan tanaman bakau. Cemara udang mudah tumbang dan hanyut terseret ombak yang kuat. Bakau memiliki karakter yang hanya dapat tumbuh pada tanah gambut dan berlumpur ataupun pada tanah liat, sementara di pesisir pantai selatan Jogja ini memiliki karakter pantai yang berpasir. Jika ditanam di lahan pasir, perlu adaptasi dalam waktu yang lama dan belum tentu juga bakau dapat bertahan hidup di lahan pasir. Selan itu, abrasi juga banyak terjadi pada pantai-pantai yang dasarnya tertutupi oleh pasir.
Katang dapat difungsikan sebagai solusi baru penahan abrasi yang selama ini belum banyak dilirik. Abrasi memang sulit dikendalikan karena memang merupakan faktor dari alam. Tetapi, setidaknya tanaman katang ini mampu memberhentikan dan menekan pasir agar tidak leluasa bertebaran atau dengan mudah terseret ombak. Katang, tanaman merambat yang memiliki perakaran serabut, dengan serabutnya yang banyak menjadikan pasir tidak mudah lari dan mampu ditahan oleh katang. Pasir yang tertahan oleh katang akan membentuk sebuah gunungan.
Ketika ombak yang membawa pasir menerpa katang, secara otomatis pasir akan menutupi seluruh permukaan katang hingga tidak terlihat. Namun, katang memiliki keunikan tersendiri. Ketika malam hari seluruh bagian tanamannya tertutup pasir, pada keesokan harinya tanaman tersebut sudah mampu muncul kembali ke permukaan tanpa ada kerusakan sedikit pun pada seluruh bagian tanamannya. Perakaran katang juga tetap menempel kuat pada pasir. Selain itu, katang dapat muncul kembali dalam keadaan yang tetap subur seperti sebelum tertutup pasir dan tidak layu.
Menurut Bintari Rochim, Direktur Research & Development PT Indmira, Katang mampu berkembang biak di lahan pasir pantai yang punya karakteristik memiliki porositas tinggi, memiliki kandungan bahan organik yang rendah, berkadar garam tinggi, dan mampu bertahan pada suhu yang tinggi. Karakteristik katang yang memiliki daun tebal berbentuk mangkok , melengkung, dan berlapis lilin, menjadikannya mampu menahan penguapan dari suhu yang tinggi dan mampu menjaga kelembaban daunnya. Sehingga, karena kekuatannya di dalam bertahan itulah yang menjadikannya cocok dikembangbiakkan sebagai penahan abrasi.
Cara mengembangbiakkan katang tidaklah sulit. Pada musim kemarau saja tanaman ini dapat tumbuh dengan baik, terlebih pada musim hujan, katang dapat dengan mudahnya tumbuh dengan subur. Menurut Watin, cara terbaik membudidayakan katang adalah dengan cara stek. Sebab, apabila mengembangbiakkan dengan menanam bijinya, akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pertumbuhannya. Batang yang sudah di stek langsung saja ditancapkan pada pasir, maka dengan sendirinya katang akan tumbuh.
Penulis: Hijauku