Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan konservasi merupakan jantung pertahanan kehutanan Indonesia. Karena...
Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan konservasi merupakan jantung pertahanan kehutanan Indonesia. Karena itu, tindakan tersebut harus dilakukan secara serius dan bersama-sama.
“Ingat, sekali lagi, selalu pesan saya, konservasi merupakan jantung pertahanan kehutanan Indonesia,” kata Siti dalam pelaksanaan puncak HKAN 2024 yang diselenggarakan di Boyolali, kemarin.
Ia menjelaskan dunia saat ini tengah mengalami triple planetary crisis. Ada tiga isu kritis dalam Planet Bumi, yakni perubahan iklim, laju kehilangan keanekaragaman hayati, dan peningkatan polusi. Dalam kaitan itu, peran sektor kehutanan dan upaya konservasi menjadi sangat penting.
Di dunia internasional, Konvensi Keanekaragaman Hayati sebelumnya telah menyelenggarakan pertemuan para pihak (COP-CBD) ke-15 di Montreal, Kanada, 7-19 Desember 2022. Indonesia, lanjut Siti, terus melakukan tindakan korektif dalam upaya konservasi. Di antaranya mengurangi risiko kepunahan khususnya untuk flagship species, mempertahankan dan memulihkan keanekaragaman genetik dengan menjaga kenakeragaman dan kemurnian genetik spesies, dan mengelola interaksi dan satwa liar lebih intensif untuk meminimalkan konflik.
Sumber daya alam kita, kata Siti, merupakan modal dasar pembangunan nasional bagi bangsa kita saat ini dan mendatang. Aktualisasi menjaga sumber daya alam kekayaan negara menjadi tanggung jawab dan tantangan bagi kita semua.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko dalam sambutannya saat membuka Pameran Konservasi menyampaikan tema HKAN 2024 ialah Aktualisasi konservasi alam pada generasi muda yang dituangkan dalam tagline/slogan Youth for sustainable nature.
“Melalui kegiatan ini, kita semakin sadar bahwa kawasan konservasi itu tidak hanya memperhatikan kelestarian flora, fauna, keanekaragaman hayati yang memang menjadi tujuan utama, tetapi dampak terhadap aspek-aspek pembangunan daerah, kesejahteraan masyarakat, edukasi, generasi muda, sehingga terbentuk sikap, mental, dan budaya menyayangi alam semakin terpelih.
Pewarta: Media Indonesia