HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Peduli Terhadap Ekosistem Laut, Indonesia Memprakarsai Pengurangan Sampah Secara Global

Indonesia turut serta dalam memprakarsai imbauan pengurangan sampah plastik secara global melalui Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk...

Indonesia turut serta dalam memprakarsai imbauan pengurangan sampah plastik secara global melalui Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya (PTRI) Jenewa.

Aksi Peduli Sampah - Indonesia bersama Swiss, Norwegia, Prancis, Inggris, Uruguay dan Kolombia, menyuarakan perlunya aksi global mengurangi limbah plastik, terutama di ekosistem laut dengan menyelenggarakan High-Level Event on Marine Plastic Litter and Microplastics di Markas Besar PBB Jenewa, Swiss.

Dalam diskusi tersebut, Indonesia diwakili Direktur Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), Novrizal Tahar.

Acara diskusi yang diikuti para delegasi OEWG dan Perwakilan Tetap berbagai negara tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran global perlunya tindakan kolektif dalam mengatasi sampah plastik laut.

Dalam presentasinya, Novrizal menyampaikan kebijakan dan strategi pengurangan sampah plastik laut sebesar 30 persen pada 2025. Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa program nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi penggunaan plastik.

“Indonesia secara konsisten mendukung pembahasan isu sampah plastik di laut pada berbagai forum global, termasuk Konvensi Basel, dengan harapan memperoleh dukungan peningkatan keahlian dan kapasitas kelembagaan nasional,” ujar Novrizal dalam laman Kemlu pada Senin (10/9/2018).

Dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia, lanjutnya, laut dan sumber daya hayati serta non hayati di dalamnya adalah kekayaan penting bangsa Indonesia yang harus terus dijaga.

Bertambahnya volume sampah plastik menjadi masalah yang perlu ditangani serius. Sea Education Association memperkirakan bahwa sejak 1950 telah diproduksi 8.3 miliar ton plastik.

Plastik memiliki efek samping yang besar bagi lingkungan karena sulit terurai akibat panjangnya rantai karbon. Pencemaran plastik dikhawatirkan mengganggu ekosistem dan menimbulkan kerusakan lingkungan.

Tidak hanya di tanah, sampah plastik juga menimbulkan dampak buruk di laut. Plastik dan partikel plastik kecil (microplastics) mencemari biota laut dan mengganggu keseimbangan ekosistem. (RA/yi)

Penulis: Ratu Arti | Info Nawacita