Di Ghats, selatan India ada suaka margasatwa di dunia yang didirikan oleh sepasang suami istri. Inilah kisah inspiratif mereka yang top! ...
Di Ghats, selatan India ada suaka margasatwa di dunia yang didirikan oleh sepasang suami istri. Inilah kisah inspiratif mereka yang top!
Menginspirasi - Bahtera Nuh, julukan yang diberikan seorang ilmuwan Universitas Oxford kepada Sanctuari AI Trust di Ghast, di India bagian Selatan. Sanctuari AI Trust merupakan suaka margasatwa pribadi pertama di dunia yang didirikan oleh sepasang suami istri, Dr AK.Malhotra dan Pamela Malhotra.
Beragam flora dan fauna dapat ditemukan di Sanctuari AI, bahkan juga ada spesies yang tidak ditemukan di belahan lain bisa ditemukan di sini seperti dilansir detikTravel dari website resminya, Rabu (7/6/2017). Mencakup ratusan pohon dan tanaman obat dan juga spesies binatang langka dan terancam punah.
Adapun fauna yang bisa ditemukan di sini seperti berang-berang sungai, kucing luwak, tupai raksasa Malabar, kuli kecil, berbagai jenis rusa, monyet, dan ular (termasuk King Kobra India), dhole (anjing liar India), rubah, serigala, macan tutul, Gajah Asia, dan Harimau Bengal Royal. Di sini juga terdapat 300 lebih spesies burung, termasuk Paradise Flycatcher yang menjadi logo dari Sanctuari AI Trust (SST).
Awal kali pembangunan SST di lahan hutan pribadi seluas 55 hektar pada tahun 1991. Kemudian SST berkembang menjadi seluas 300 hektar, dan menjadi salah satu lokasi suaka margasatwa yang berpengaruh di India dan dunia. Organisasi nirlaba ini pun selanjutnya dibantu oleh pengusaha dan pendidik, penulis dan pembicara, dokter hewan, ilmuwan dan pemerhati lingkungan dari sejumlah negara dan budaya yang berbeda.
Tidak hanya menjadi tempat pelestarian flora dan fauna, tetapi di Sanctuari juga bisa jadi destinasi liburan lho. Di sini terdapat penginapan dengan fasilitas yang siap menyamankan traveler.
Penginapan yang terletak di kawasan Sanctuari akan memberikan traveler pengalaman lebih dekat dengan alam. Traveler bisa menyaksikan keindahan dan keasrian kawasan Sanctuari, serta melihat flora dan fauna yang beragam.
Perlu diingat lho traveler, adanya penginapan bukan berarti bebas berkeliaran lho! Sanctuari merupakan kawasan suaka margasatwa, jadi tidak akan ada restoran, bar, atau konser di sini. Sanctuari merupakan tempat bagi orang-orang yang ingin dekat dengan alam dan mengagumi keagungannya.
Traveler juga tidak dibolehkan membawa daging, alkohol, merokok, serta peptisida dan bahan kimia dalam bentuk apapun. Traveler boleh berkeliling tetapi tidak dibolehkan mengganggu flora dan fauna yang berada di sekitar Sanctuari dan penginapan.
Di sini terdapat dua pondokan yang masing-masingnya terdapat dua kamar tidur. Setiap kamar tidur terdapat tiga tempat tidur dan perapian. Atapnya yang datar dan terhubung dengan tangga spiral di lantai dasar. Tempat yang sangat nyaman untuk menyaksikan satwa liar . Pada malam harinya kita bisa menyaksikan purnama serta langit bertabur bintang. Paginya kita akan menyaksikan sunrise dibalik awan dan kabut di pegunungan. Indah sangat!
Pencahayaan menggunakan lampu sorot CFL yang dapat diisi ulang. Untuk menu harian, traveler akan makan tiga kali sehari dengan menu vegetarian yang dimasak dengan kompor ramah lingkungan. Traveler bisa makan di ruang makan atau disajikan di kamar.
Kegiatan yang dilakukan selama menginap di Sanctuari, traveler akan diajak berkeliling menyaksikan keragaman flora dan fauna yang berada disini. Dan nantinya juga ada persentasi mengenai melestarikan alam dan keseimbangan alam. Nantinya traveler juga di ajak ke Air Terjun Irupu di Srimangala dan Taman Nasional Nagarhole di Kutta. (aff/aff)
Penulis: Syanti Mustika
Menginspirasi - Bahtera Nuh, julukan yang diberikan seorang ilmuwan Universitas Oxford kepada Sanctuari AI Trust di Ghast, di India bagian Selatan. Sanctuari AI Trust merupakan suaka margasatwa pribadi pertama di dunia yang didirikan oleh sepasang suami istri, Dr AK.Malhotra dan Pamela Malhotra.
Beragam flora dan fauna dapat ditemukan di Sanctuari AI, bahkan juga ada spesies yang tidak ditemukan di belahan lain bisa ditemukan di sini seperti dilansir detikTravel dari website resminya, Rabu (7/6/2017). Mencakup ratusan pohon dan tanaman obat dan juga spesies binatang langka dan terancam punah.
Adapun fauna yang bisa ditemukan di sini seperti berang-berang sungai, kucing luwak, tupai raksasa Malabar, kuli kecil, berbagai jenis rusa, monyet, dan ular (termasuk King Kobra India), dhole (anjing liar India), rubah, serigala, macan tutul, Gajah Asia, dan Harimau Bengal Royal. Di sini juga terdapat 300 lebih spesies burung, termasuk Paradise Flycatcher yang menjadi logo dari Sanctuari AI Trust (SST).
Awal kali pembangunan SST di lahan hutan pribadi seluas 55 hektar pada tahun 1991. Kemudian SST berkembang menjadi seluas 300 hektar, dan menjadi salah satu lokasi suaka margasatwa yang berpengaruh di India dan dunia. Organisasi nirlaba ini pun selanjutnya dibantu oleh pengusaha dan pendidik, penulis dan pembicara, dokter hewan, ilmuwan dan pemerhati lingkungan dari sejumlah negara dan budaya yang berbeda.
Tidak hanya menjadi tempat pelestarian flora dan fauna, tetapi di Sanctuari juga bisa jadi destinasi liburan lho. Di sini terdapat penginapan dengan fasilitas yang siap menyamankan traveler.
Penginapan yang terletak di kawasan Sanctuari akan memberikan traveler pengalaman lebih dekat dengan alam. Traveler bisa menyaksikan keindahan dan keasrian kawasan Sanctuari, serta melihat flora dan fauna yang beragam.
Perlu diingat lho traveler, adanya penginapan bukan berarti bebas berkeliaran lho! Sanctuari merupakan kawasan suaka margasatwa, jadi tidak akan ada restoran, bar, atau konser di sini. Sanctuari merupakan tempat bagi orang-orang yang ingin dekat dengan alam dan mengagumi keagungannya.
Traveler juga tidak dibolehkan membawa daging, alkohol, merokok, serta peptisida dan bahan kimia dalam bentuk apapun. Traveler boleh berkeliling tetapi tidak dibolehkan mengganggu flora dan fauna yang berada di sekitar Sanctuari dan penginapan.
Di sini terdapat dua pondokan yang masing-masingnya terdapat dua kamar tidur. Setiap kamar tidur terdapat tiga tempat tidur dan perapian. Atapnya yang datar dan terhubung dengan tangga spiral di lantai dasar. Tempat yang sangat nyaman untuk menyaksikan satwa liar . Pada malam harinya kita bisa menyaksikan purnama serta langit bertabur bintang. Paginya kita akan menyaksikan sunrise dibalik awan dan kabut di pegunungan. Indah sangat!
Pencahayaan menggunakan lampu sorot CFL yang dapat diisi ulang. Untuk menu harian, traveler akan makan tiga kali sehari dengan menu vegetarian yang dimasak dengan kompor ramah lingkungan. Traveler bisa makan di ruang makan atau disajikan di kamar.
Kegiatan yang dilakukan selama menginap di Sanctuari, traveler akan diajak berkeliling menyaksikan keragaman flora dan fauna yang berada disini. Dan nantinya juga ada persentasi mengenai melestarikan alam dan keseimbangan alam. Nantinya traveler juga di ajak ke Air Terjun Irupu di Srimangala dan Taman Nasional Nagarhole di Kutta. (aff/aff)
Penulis: Syanti Mustika