Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno, menjelaskan gagasan pengelolaan sampah di Ibu Kota yang sudah disiapkan bersama pa...
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno, menjelaskan gagasan pengelolaan sampah di Ibu Kota yang sudah disiapkan bersama pasangannya calon gubernur Anies Baswedan. Sandi mengatakan, ia sudah merumuskan ide untuk mengelola sampah Jakarta.
PortalHijau - Bahkan, pasangan calon Anies-Sandi sudah bekerja sama dengan 44 pengusaha yang sukses dalam melakukan pengelolaan sampah di Indonesia.
“Sampah DKI begitu besar potensinya. Dana yang harus dikeluarkan untuk sewa truk selama setahun saja bisa mencapai Rp400 miliar lebih. Volume sampahnya juga luar biasa.
Ini tentu bisa jadi anugerah ekonomi untuk warga Jakarta jika dikelola dengan baik,” jelas Sandiaga kepada Okezone, beberapa waktu lalu. Ia menyatakan sudah membangun komitmen dengan 44 pengusaha untuk melakukan mentoring di kelurahan/kecamatan seluruh DKI.
Para pengusaha itu nantinya melakukan pembinaan untuk membangun sektor usaha pengelolaan sampah. Dengan cara tersebut, Sandi optimis sampah di DKI justru akan bisa menjadi fondasi ekonomi untuk warga. “Kita akan cluster sampah organik dan anorganik dengan cara pengelolaan yang berbeda-beda. Anorganik akan menjadi handicraft yang bernilai ekonomi, seperti tas, peralatan rumah tangga, dan bentuk kerajinan tangan lainnya.
Sedangkan sampah organik bisa kita jadikan kompos yang bermanfat untuk keseimbangan lingkungan,” papar Sandi. Sekadar diketahui, volume sampah di DKI dari tahun ke tahun terus meningkat, bahkan data terakhir dari PT Godang Tua Jaya selaku pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadui Bantargebang pada 2016 rata-rata jumlah volume sampah sebanyak 7.500 ton per hari, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 6.000 ton per hari.
Penulis: Ulung Tranggana
“Sampah DKI begitu besar potensinya. Dana yang harus dikeluarkan untuk sewa truk selama setahun saja bisa mencapai Rp400 miliar lebih. Volume sampahnya juga luar biasa.
Ini tentu bisa jadi anugerah ekonomi untuk warga Jakarta jika dikelola dengan baik,” jelas Sandiaga kepada Okezone, beberapa waktu lalu. Ia menyatakan sudah membangun komitmen dengan 44 pengusaha untuk melakukan mentoring di kelurahan/kecamatan seluruh DKI.
Para pengusaha itu nantinya melakukan pembinaan untuk membangun sektor usaha pengelolaan sampah. Dengan cara tersebut, Sandi optimis sampah di DKI justru akan bisa menjadi fondasi ekonomi untuk warga. “Kita akan cluster sampah organik dan anorganik dengan cara pengelolaan yang berbeda-beda. Anorganik akan menjadi handicraft yang bernilai ekonomi, seperti tas, peralatan rumah tangga, dan bentuk kerajinan tangan lainnya.
Sedangkan sampah organik bisa kita jadikan kompos yang bermanfat untuk keseimbangan lingkungan,” papar Sandi. Sekadar diketahui, volume sampah di DKI dari tahun ke tahun terus meningkat, bahkan data terakhir dari PT Godang Tua Jaya selaku pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadui Bantargebang pada 2016 rata-rata jumlah volume sampah sebanyak 7.500 ton per hari, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 6.000 ton per hari.
Penulis: Ulung Tranggana