Khawatir merusak pegunungan karst Sekerat, terdapat beberapa sungai yang bersih, dingin dan menyejukkan. Jika pegunungan Sekerat tersebut di...
Khawatir merusak pegunungan karst Sekerat, terdapat beberapa sungai yang bersih, dingin dan menyejukkan. Jika pegunungan Sekerat tersebut ditambang, maka berpotensi besar akan menghancurkan sungai-sungai tersebut.
PortalHijau - Forum Peduli Karst (FPK) Kutai Timur (Kutim) dengan tegas menolak wacana penambangan dan pabrik semen di sekitar kawasan pegunungan karst sekerat. Penolakan tersebut didasari atas kekhawatiran rusaknya ekosistem dan pegunungan lainnya di sekitar kawasan yang terbentang didua kecamatan Bengalon dan Kaliorang.
“Kami tidak berseberangan dalam masalah ini. Tetapi yang kami mau masyarakat sejahtra dan karst lestari. Kalau pegunungan itu ditambang, maka akan mengancam karst kami. Jelas kami menolaknya,” ujar Ketua FPK Kutim, Irwan.
Dia merinci, dalam pegunungan karst Sekerat, terdapat beberapa sungai yang bersih, dingin dan menyejukkan. Seperti sungai Sekerat, Mampang, Batu Pondong, Selangkau, Jepu-Jep udan sebagainya. Jika pegunungan sekerat tersebut ditambang, maka berpotensi besar akan menghancurkan sungai-sungai tersebut.
“Kami lihat, sungai yang terdapat diareal Sekerat ini akan dialirkan ke beberapa kecamatan. Yakni Bengalon, Kaliorang, dan Sangkulirang. Bahkan ke Kipi Maloy.Kalau disitu ada aktifitas, maka akan sangat membahayakan. Padahal, sungai ini merupakan kebutuhan masyarakat banyak. Bahkan, untuk pertanian dan perkebunan,” katanya.
Kemudian, diareal wacana penambangan karst tersebut, terdapat puluhan mata air yang dilindungi. Jika terjadi aktifitas yang berlebih, kemungkinan besar akan menutupi semua mata air tersebut. Jika hal ini terjadi, maka warga didua kecamatan akan kesulitasn air bersih. Bahkan, pegunungan yang semula menciptakan air, terancam kering oleh aktifitas pertambangan.
“Jadi ada sekitar 50 mata air yang kebanyakan diareal aktifitas perusahaan. Nah ini juga yang menjadi ketakutan kami jikalau dipaksakan akan merusak mata air kami,” katanya.
Belum lagi, areal pertambangan tersebut merupakan salah satu kawasan wisata terbaik di Kutim saat ini. Mulai dari penampakan karst nya, hutan yang lebat, pantai yang panjang, pasir yang bersih, laut yang luas hingga terdapat berbagai macam tumbuhan dan hewan yang dilindungi. Belum lagi, terdapat beberapa goa yang menjadi alternatif terbaik dalam berwisata.
“Ditambah, jika kawasan ini jadi ditambang, maka masyarakat tidak dapat lagi menikmati keindahan alam yang sesungguhnya. Karena kawasan itu akan ditutup dan terbatas. Jadi banyak sekali pertimbangan kami. Jangan sampai, hanya kerana satu kepentingan, mengabaikan semuanya,” katanya.(dy/aj)
Penulis: Pro Bontang
PortalHijau - Forum Peduli Karst (FPK) Kutai Timur (Kutim) dengan tegas menolak wacana penambangan dan pabrik semen di sekitar kawasan pegunungan karst sekerat. Penolakan tersebut didasari atas kekhawatiran rusaknya ekosistem dan pegunungan lainnya di sekitar kawasan yang terbentang didua kecamatan Bengalon dan Kaliorang.
“Kami tidak berseberangan dalam masalah ini. Tetapi yang kami mau masyarakat sejahtra dan karst lestari. Kalau pegunungan itu ditambang, maka akan mengancam karst kami. Jelas kami menolaknya,” ujar Ketua FPK Kutim, Irwan.
Dia merinci, dalam pegunungan karst Sekerat, terdapat beberapa sungai yang bersih, dingin dan menyejukkan. Seperti sungai Sekerat, Mampang, Batu Pondong, Selangkau, Jepu-Jep udan sebagainya. Jika pegunungan sekerat tersebut ditambang, maka berpotensi besar akan menghancurkan sungai-sungai tersebut.
“Kami lihat, sungai yang terdapat diareal Sekerat ini akan dialirkan ke beberapa kecamatan. Yakni Bengalon, Kaliorang, dan Sangkulirang. Bahkan ke Kipi Maloy.Kalau disitu ada aktifitas, maka akan sangat membahayakan. Padahal, sungai ini merupakan kebutuhan masyarakat banyak. Bahkan, untuk pertanian dan perkebunan,” katanya.
Kemudian, diareal wacana penambangan karst tersebut, terdapat puluhan mata air yang dilindungi. Jika terjadi aktifitas yang berlebih, kemungkinan besar akan menutupi semua mata air tersebut. Jika hal ini terjadi, maka warga didua kecamatan akan kesulitasn air bersih. Bahkan, pegunungan yang semula menciptakan air, terancam kering oleh aktifitas pertambangan.
“Jadi ada sekitar 50 mata air yang kebanyakan diareal aktifitas perusahaan. Nah ini juga yang menjadi ketakutan kami jikalau dipaksakan akan merusak mata air kami,” katanya.
Belum lagi, areal pertambangan tersebut merupakan salah satu kawasan wisata terbaik di Kutim saat ini. Mulai dari penampakan karst nya, hutan yang lebat, pantai yang panjang, pasir yang bersih, laut yang luas hingga terdapat berbagai macam tumbuhan dan hewan yang dilindungi. Belum lagi, terdapat beberapa goa yang menjadi alternatif terbaik dalam berwisata.
“Ditambah, jika kawasan ini jadi ditambang, maka masyarakat tidak dapat lagi menikmati keindahan alam yang sesungguhnya. Karena kawasan itu akan ditutup dan terbatas. Jadi banyak sekali pertimbangan kami. Jangan sampai, hanya kerana satu kepentingan, mengabaikan semuanya,” katanya.(dy/aj)
Penulis: Pro Bontang