Para perajin tahu kerap membuang cairan bekas pengolahan tahu. Mereka tak tahu lagi harus diapakan limbah berbau itu, selain dibuang. Namu...
Para perajin tahu kerap membuang cairan bekas pengolahan tahu. Mereka
tak tahu lagi harus diapakan limbah berbau itu, selain dibuang. Namun,
di tangan empat mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya, Malang, Jawa Timur, limbah cair tahu tersebut diolah sehingga
menghasilkan suplemen yang mengandung protein tinggi dan baik untuk
kesehatan.
PortalHijau - Keempat mahasiswa itu adalah Ahfad Ulfa, Dini N.,
Galuh Aulia, dan Olivia Dirga. Mereka menjadikan cairan limbah tahu
media pertumbuhan alga Nannochloropsis sp. Limbah tahu menjadi
media pertumbuhan yang baik untuk ganggang. Pertumbuhan ganggang dalam
limbah cair tahu ternyata lebih cepat karena kandungan proteinnya lebih
tinggi dibanding air laut.
Dari penelitian empat mahasiswa ini,
diketahui limbah cair tahu mengandung kadar ammonium, fosfat, dan nitrat
yang tinggi. Sementara itu, mikroalga membutuhkan zat-zat tersebut
dalam jumlah banyak agar pertumbuhan sel semakin meningkat. Kandungan
nutrisi di dalam limbah cair tahu membuat proses produksi alga kian
efektif dan hemat biaya.
“Alga merupakan bahan pangan yang kaya
protein," kata Dini, awal Juni 2016. Setelah alga tumbuh dengan baik,
mereka menggunakan centrifuge untuk memisahkan alga dengan cairan. Selanjutnya, alga dikeringkan menggunakan vacuum dryer dengan suhu dan tekanan rendah agar kandungan protein dan nutrisi tetap terjaga.
Alga yang sudah kering lantas ditumbuk menjadi partikel yang
lebih kecil sampai berbentuk bubuk. Bubuk alga bernama Nanno Healty
Powder ini memiliki kandungan protein 52 persen, karbohidrat 16 persen,
lemak 27 persen, dan klorofil 0,89 persen. Kandungan protein alga lebih
tinggi dibandingkan dengan sumber hewani dan tumbuhan. Untuk diketahui,
kandungan protein tumbuhan tertinggi terdapat pada kedelai sebesar 40
persen.
Nanno Healty Powder bisa diproduksi massal dan menjadi
suplemen makanan yang aman dikonsumsi anak dan orang dewasa. Nanno
Healty Powder, menurut Dini, berpotensi menjadi sumber protein masa
depan karena proses produksinya bisa dilakukan kapan pun atau tidak
bergantung pada kondisi alam. Selain itu, pembuatan suplemen itu bisa
menjadi solusi atas polusi udara dan sungai yang tercemar limbah cair
tahu.
Penulis: Eko Widianto