HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Populasi Orangutan Sumatera di Sumut Aceh Semakin Minim

PortalHijau - Areal hutan di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh diperkirakan terus penyusutan. Pasalnya, hampir saban tahun, masyarakat ter...

PortalHijau - Areal hutan di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh diperkirakan terus penyusutan. Pasalnya, hampir saban tahun, masyarakat terus berlomba-lomba membuka lahan baru di daerah dimaksud. Sehingga terganggunya siklus kehidupanpun di hutan. Akibatnya, populasi orangutan Sumatera di Pulau setempat polpulasinya semakin berkurang.

“Sebenarnya banyak faktor yang menyebakan populasi orangutan Sumatera semakin berkurang, salah satu yang paling dominan adalah pembukaan lahan di aeral hutan,” ungkap Drh. Riko Laino Jaya Program Maneger Human and Orangutan Conflict Response Unit (HOCRU) kepada AJNN di Blangpidie.

Menurutnya, berdasarkan hasil riset terakhir jumlah populasi orangutan Sumatera liar di Sumut dan Aceh hanya 6600 ekor.

“Berdasarkan hasil riset populasinya jauh menurun jika dibadingkan dengan riset yang baru dilakukan, naum riset terkini sifatnya belum final,” ujarnya Riko.

Ia menambahkan, kehadiran pihaknya bersama Yayasan Scorpion Indonesia selaku pemantau perdagangan satwa dan BKSDA ke Abdya, didasari oleh laporan dari masyarakat tentang adanya orangutan Sumatera menjadi peliharaan warga.

“Ini yang kedua kalinya kami datang ke Abdya untuk melakukan penyitaan orangutan Sumatera yang sudah menjadi pemeliharaan warga, padahal itu tidak dibenarkan oleh aturan,” imbuhnya.

Secara terpisah, Anggota Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Rawa Singkil Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Selatan Awaluddin S.Hut mengatakan, populasi orangutan Sumatera sudah semakin langka, jika tidak ditangani secara serius, tidak tertutup kemungkinan satwa yang dilindungi akan punah.

Dikatakan Awaluddin, untuk mengantisipasi agar satwa yang dilindungi tidak punah dibutuhkan kerja sama yang baik antar semua pihak, sehingga keseimbangan bisa terjaga masyarakat bisa membuka lahan, dan siklus kehidupan orangutan juga tidak tergangu.

“Tantangan selama ini kesadaran warga untuk bekerja sama masih sangat minim, padahal itu bukan saja tangung jawab individual dan kelompok orang akan tetapi perlindungan terhadap orangutan adalah tangung jawab kita bersama,” demikian pintanya. Julida Fisma - Ajnn