PortalHijau - Areal hutan di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh diperkirakan terus penyusutan. Pasalnya, hampir saban tahun, masyarakat ter...
PortalHijau - Areal hutan di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh diperkirakan terus
penyusutan. Pasalnya, hampir saban tahun, masyarakat terus
berlomba-lomba membuka lahan baru di daerah dimaksud. Sehingga
terganggunya siklus kehidupanpun di hutan. Akibatnya, populasi orangutan
Sumatera di Pulau setempat polpulasinya semakin berkurang.
“Sebenarnya
banyak faktor yang menyebakan populasi orangutan Sumatera semakin
berkurang, salah satu yang paling dominan adalah pembukaan lahan di
aeral hutan,” ungkap Drh. Riko Laino Jaya Program Maneger Human and
Orangutan Conflict Response Unit (HOCRU) kepada AJNN di Blangpidie.
Menurutnya, berdasarkan hasil riset terakhir jumlah populasi orangutan Sumatera liar di Sumut dan Aceh hanya 6600 ekor.
“Berdasarkan
hasil riset populasinya jauh menurun jika dibadingkan dengan riset yang
baru dilakukan, naum riset terkini sifatnya belum final,” ujarnya Riko.
Ia
menambahkan, kehadiran pihaknya bersama Yayasan Scorpion Indonesia
selaku pemantau perdagangan satwa dan BKSDA ke Abdya, didasari oleh
laporan dari masyarakat tentang adanya orangutan Sumatera menjadi
peliharaan warga.
“Ini yang kedua kalinya kami datang ke Abdya
untuk melakukan penyitaan orangutan Sumatera yang sudah menjadi
pemeliharaan warga, padahal itu tidak dibenarkan oleh aturan,” imbuhnya.
Secara
terpisah, Anggota Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Rawa
Singkil Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Selatan Awaluddin S.Hut
mengatakan, populasi orangutan Sumatera sudah semakin langka, jika
tidak ditangani secara serius, tidak tertutup kemungkinan satwa yang
dilindungi akan punah.
Dikatakan Awaluddin, untuk mengantisipasi
agar satwa yang dilindungi tidak punah dibutuhkan kerja sama yang baik
antar semua pihak, sehingga keseimbangan bisa terjaga masyarakat bisa
membuka lahan, dan siklus kehidupan orangutan juga tidak tergangu.
“Tantangan
selama ini kesadaran warga untuk bekerja sama masih sangat minim,
padahal itu bukan saja tangung jawab individual dan kelompok orang akan
tetapi perlindungan terhadap orangutan adalah tangung jawab kita
bersama,” demikian pintanya. Julida Fisma - Ajnn