Metode kantung plastik berbayar yang diterapkan Pemerintah Kota Bandung mulai 21 Februari lalu dinilai membuahkan hasil. Memasuki Juni 20...
Metode kantung plastik berbayar yang diterapkan Pemerintah Kota
Bandung mulai 21 Februari lalu dinilai membuahkan hasil. Memasuki Juni
2016, limbah plastik di Kota Bandung menyusut hingga 42 persen.
PortalHijau - "Jumlah
ini cukup signifikan, ini hasil estimasi kajian kami selama tiga
bulan," kata Kepala Badan Pengelola Lingkungn Hidup Kota Bandung Hikmat
Ginanjar via telepon selulernya, Rabu (15/6/2016).
Penerapan
uji coba kantung plastik berbayar disebut Hikmat tak hanya mengurangi
limbah plastik. Metode ini turut mengubah perilaku warga masyarakat
dengan mulai membiasakan diri membawa kantung belanjaan.
"Artinya masyarakat sudah melakukan penyelamatan terhadap bumi. Perilaku masyarakat sudah mulai berubah," ucapnya.
Ia
menambahkan, penerapan kantung plastik berbayar telah diterapkan oleh
semua ritel di Kota Bandung khususnya yang tergabung dalam Asosiasi
Peritel Indonesia. Mereka, kata dia juga mulai melakukan inovasi dengan
membuat kantung ramah lingkungan.
"Secara bertahap, penerapan kantung plastik berbayar ini juga mulai diikuti oleh ritel lainnya di luar Aprindo," ujar dia.
Melihat dampaknya, pihaknya menilai bila kebijakan kantung plastik berbayar akan terus berlanjut.
"Pada
dasarnya kita 23 Kabupaten/Kota menunggu peraturan baru dari Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait kebijakan ini. Seperti
nominalnya, apakah akan ditingkatkan atau seperti apa," tandasnya.
Terhitung
21 Februari 2016, uji coba metode kantung plastik berbayar telah
diterapkan di 23 Kabupaten/Kota di Indonesia. Masyarakat tak lagi
dibagikan kantung plastik secara gratis melainkan harus membayar seharga
Rp200 per kantung plastik.
Kebijakan pemerintah ini bertujuan dapat mengurangi sampah plastik yang kian hari kian memprihatinkan. [ito] Yogo Triastopo