Warga Glagahan, Caturharjo, Pandak, Bantul ramai-ramai menangkap ratusan ikan sapu-sapu di sungai di wilayahnya, Kamis (16/6/2016) kemari...
Warga Glagahan, Caturharjo, Pandak, Bantul ramai-ramai menangkap
ratusan ikan sapu-sapu di sungai di wilayahnya, Kamis (16/6/2016)
kemarin.
Ikan yang jumlahnya sangat banyak ini bisa dengan mudah ditangkap lantaran air sungai dikuras habis.
Air selokan ini dihentikan alirannya karena ada pembangunan tanggul.
Adapun ikan sapu-sapu bukanlah ikan yang asing di telinga masyarakat Indonesia.
Ikan ini kerap kali ditemukan di sungai-sungai dan jumlahnya sangat banyak.
Wajar saja ikan jenis ini memang jarang dikonsumsi. Namun ada
beberapa diantaranya yang mampu mengolah ikan sapu semisal dengan cara
dikukus sehingga enak dimakan.
Tapi tetap saja, mengonsumsi ikan sapu
ini masih sangat jarang.
Ikan sapu justru dikenal sebagai ikan pembersih alami.
Biasanya memakan lumut atau alga. Maka tak heran banyak yang sengaja
memelihara ikan sapu di akuarium besar yang perannya sebagai pembersih
alami.
Ikan air tawar ini juga termasuk ikan yang bandel. Lantaran mampu
bertahan hidup di lingkungan yang kotor semisal di got bahkan yang sudah
tercemar limbah.
Aslinya ikan ini berasal dari wilayah Amerika Selatan di wilayah
tropis dan termasuk dalam famili Loricariidae.
Di luar negeri, ikan yang
memiliki nama latin Hypostomus Plecostomus in kerap kali disebut plecos
dan plecs. (*) Tribun Jogja