PortalHijau - Sesudah mengamankan pendanaan untuk membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Batang, Jawa Teng...
PortalHijau - Sesudah mengamankan pendanaan untuk
membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten
Batang, Jawa Tengah berkapasitas 2 x 1.000 megawatt, PT Adaro Energy Tbk
(ADRO) terus melanjutkan ekspansi bisnisnya. Proyek pembangkit listrik
masih memikat perusahaan batubara ini.
Boy Garibaldi Thohir, Presiden Direktur
ADRO, Boy Garibaldi Thohir mengatakan, bahwa saat ini ADRO tengah
membidik beberapa proyek power plant untuk mendukung program PLTU 35.000
megawatt. Dia mengincar pembangunan pembangkit di Kalimantan Selatan,
Sumatera Selatan, dan Jawa menjadi incaran perusahaan.
Proyek di Kalimantan Selatan berkapasitas
2 x 100 megawatt, PLTU Jawa I berkapasitas 2 x 800 megawatt, dan PLTU
Sumatera Selatan IX dan X berkapasitas 2 x 600 megawatt. Untuk
memperkuat ekspansi, tahun ini ADRO menargetkan belanja modal atau capital expenditure sebesar US$ 75 juta hingga US$ 100 juta.
Sebab, untuk membangun satu PLTU saja
dibutuhkan investasi senilai US$ 1,5 juta hingga US$ 2 juta untuk setiap
1 megawatt. "Pendanaan ada sebagian dari ekuitas sendiri dan kami
pinjam. Ekuitas kami bisa menjembatani 20% dari pendanaan," ujar Boy,
seperti dilansir Kontan, Jumat (10/6).
Menurutnya, untuk sukses di bisnis power plant,
ADRO memang harus merogoh modal yang besar. Oleh karena itu, untuk
jangka panjang pihaknya menargetkan investasi lebih dari US$ 40 miliar
untuk bisa bertahan di industri ini. Bahkan salah satu opsi yang menarik
bagi ADRO adalah mendorong anak usahanya Adaro Power untuk melakukan
mekanisme initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
(fd/kt)