PortalHijau - Belasan tanaman koleksi Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda, Bandung, masuk dalam kategori kritis. Di antara mereka, ad...
PortalHijau - Belasan tanaman koleksi Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda,
Bandung, masuk dalam kategori kritis. Di antara mereka, ada yang tinggal
satu pohon saja ditemukan di kawasan konservasi seluas lebih dari 500
hektare tersebut. Namanya pohon meniran (Phylatus virgatus).
Pohon meniran ini berada tak jauh dari area parkir Tahura. Tidak
diketahui bagaimana pohon tersebut bisa tumbuh di sana, apakah
didatangkan dari luar atau sejak awal tumbuh di kawasan ini.
Pengamat tumbuhan Susen Suryanto mengungkapkan, meniran biasanya
ditemukan dalam bentuk merambat. Jenis pohon teramat jarang ada. "Pohon
meniran ini dari akar sampai pucuk daunnya bermanfaat untuk obat-obatan.
Balai Pengelolaan Tahura harus segera merumuskan kebijakan untuk
mengantisipasi lenyapnya pohon-pohon kritis seperti ini," kata Susen
saat ditemui Rabu 4 Mei 2016. Ia bekerja meneliti manfaat pohon-pohon di
Tahura Ir H Djuanda sejak 2013 lalu.
Selain meniran, pohon ketapang (Terminalia kaernbachii) juga kritis.
Hanya ada tiga pohon di seluruh kompleks Tahura. Pohon lain yang
jumlahnya kurang dari 10 batang adalah pohon bala (ochroma pyramidale).
Kayu pohon ini ringan dan kuat sehingga banyak dimanfaatkan dalam
pembuatan aeromodelling.
Menurut Susen, Indonesia belum memberikan perhatian serius pada
pengembangan pohon untuk industri kreatif. Padahal, potensi pohon yang
ada di negara ini begitu besar, mulai dari pemanfaatan untuk kerajinan
hingga obat-obatan.*** Tri Joko Her Riadi - Pikiran Rakyat