PortaHijau - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan mahasiswa pecinta alam telah melakukan survei timbulan...
PortaHijau - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan
mahasiswa pecinta alam telah melakukan survei timbulan sampah dan aksi
bersih taman nasional dan kawasan wisata (gunung). Aksi yang bertajuk
"Jambore Sapu Gunung Indonesia 2016" tersebut berlangsung pada 11-24
April 2016 di sejumlah taman nasional.
Hasilnya, terdapat 453
ton sampah dihasilkan oleh 150.688 orang pendaki pengunjung setiap
tahunnya atau sampah yang dihasilkan sekitar tiga kilogram per
pengunjung. "Sebanyak 53 persen atau 250 ton lebih merupakan sampah
plastik yang sangat sulit terurai," kata Direktur Jenderal Pengelolaan
Sampah Limbah dan Bahan beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Tuti Hendrawati
Mintarsih, Kamis (28/4).
Sampah-sampah tersebut, lanjut Tuti,
secara permanen berpotensi mencemari ekosistem taman nasional. Hasil
tersebut menggambarkan permasalahan sampah yang perlu diwaspadai
berkaitan dengan salah satu fungsi taman nasional sebagai destinasi
wisata yang harus bersih dari sampah. Ia juga berfungsi memelihara dan
melestarikan flora fauna endemik.
Taman nasional sasaran survei
dan pembersihan yakni Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional
Gunung Rinjani, Taman Nasional Gede Pangrango, Taman Nasional Gunung
Merbabu, Taman Nasional Gunung Merapi, Gunung Sindoro, Gunung Argopuro,
Gunung Prau, Taman Nasional Gunung Ciremai, Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru, Taman Nasional Halimun Salak, Gunung Sumbing, Gunung
Papandayan, Gunung Bawakaraeng dan Gunung Halau Halau.
Survei
pertama dilaksanakan di delapan destinasi yaitu Taman Nasional Kerinci
Seblat, Taman Nasional Gunung Rinjani, Taman Nasional Gede Pangrango,
Taman Nasional Gunung Merbabu, Taman Nasional Gunung Merapi, Gunung
Sindoro, Gunung Argopuro, dan Gunung Prau. Tujuh destinasi yang lain
masih dalam proses penghitungan.
Tuti menyebut, output kegiatan
survei yakni menghasilkan Profil Taman Nasional Berbasis Pengelolaan
Sampah dan Pelestarian Flora Fauna Endemik. Profil ini akan menjadi
basis data bagi pengembangan Taman Nasional sebagai destinasi wisata
yang berkelanjutan. "Salah satu upaya untuk menjaga taman nasional yang
bersih sampah adalah mengedepankan paradigma baru zero waste," ujar dia. Nidia Zuraya - Republika