PortalHijau - Belakangan sedang ramai soal modul Bigelow Expandable Activity Module (BEAM) yang ditujukan untuk menampung awak manusia d...
PortalHijau - Belakangan sedang ramai soal modul Bigelow Expandable Activity Module
(BEAM) yang ditujukan untuk menampung awak manusia di antariksa. BEAM
sendiri modul fleksibel yang akan diuji coba di Stasiun Luar Angkasa
Internasional (International Space Station/ISS).
Bigelow
Aerospace yang berbasis di Nevada, Amerika Serikat menjalin kerjasama
dengan United Launch Alliance (ULA) dari Colorado, AS untuk mewujudkan
misi "hotel antariksa" sekitar 4 tahun ke depan.
Diumumkan pada perhelatan 32nd Space Symposium di Colorado Springs, keduanya memaparkan rencana tersebut secara garis besar.
Diketahui
modul BEAM yang kini sudah mengangkasa di ISS adalah hasil rakitan
perusahaan Bigelow sendiri. Dari rencana mereka, tentunya Bigelow akan
menjadi pihak yang membuat habitat antariksa persis seperti BEAM, yakni
mudah dikempis dan digembungkan.
Sementara ULA akan mengembangkan roket yang nantinya menjadi wahana peluncur habitat antariksa itu.
Bigelow
mengklaim, roket Atlas V yang dikembangkan ULA adalah satu-satunya
wahana antariksa yang mampu meluncurkan modul habitat seperti BEAM ke
orbit rendah Bumi.
Modul BEAM yang diluncurkan pada 8 April
kemarin oleh pesawat kargo Dragon dari SpaceX kini sudah disematkan di
ISS dalam kondisi kempis.
Rencananya akan digembungkan pada
akhir bulan Mei, BEAM bisa menjadi tempat penelitian para astronaut yang
sedang menjalani tugas di ISS.
Meski akan diuji coba di
lingkungan ISS, Bigelow dan ULA meyakini bahwa konsep hotel antariksa
memiliki celah pasar untuk orang-orang biasa untuk mendapat pengalaman
kosmik.
"Kami harap NASA akan menjadi pelanggan utama untuk
struktur modul ini dan kami diberi izin untuk menjadikannya komersil.
Pada intinya kami akan berbagi waktu," kata perwakilan Bigelow, seperti
dikutip dari situs Science Alert.
Sementara dari laporan situs
The Verge, jika modul habitat sudah berada di orbit Bumi, Bigelow dan
ULA akan merayu perusahaan SpaceX dan Boeing untuk menyediakan jasa
transportasi orang-orang yang ingin berwisata.
Terkait BEAM,
modul ini diyakini bisa sebagai habitat potensial sebagai 'kamar hotel'
awak manusia dalam program pariwisata antariksa ataupun misi jelajah
ilmiah ke planet Mars.
Rencananya, BEAM akan terus disematkan di
ISS selama dua tahun lamanya, sementara ukuran interior yang akan
digunakan BEAM di ISS adalah 330 kubik meter.
Pengembangan BEAM
menelan biaya US$17,8 juta atau setara Rp234 miliar dan diklaim menjadi
modul paling ramah di kantong untuk bisa disematkan di ISS.
Bigelow mengklaim desain BEAM pada dasarnya mampu mengurangi efek radiasi luar angkasa sebab ia bukan terbuat dari logam. (tyo - cnn indonesia)